YUBAL DAN MUSIK YANG TIDAK SALEH
PELAJARAN SEKOLAH SABAT KWARTAL KEDUA 2023 “DUNIA DI ZAMAN SEBELUM AIR BAH DAN KESEHATAN DI ZAMAN MODERN”
PELAJARAN 10
Sabat, 3 Juni 2023
Yubal dan Musik yang Tidak Saleh
Yubal artinya “penemu / pencipta.”
“Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling (organ).” Kejadian 4:21.
“Seni melodi suci telah dikembangkan dengan rajin [di sekolah para nabi]. Tidak ada waltz sembrono yang terdengar, atau lagu lancang yang memuji manusia dan mengalihkan perhatian dari Tuhan; tetapi Mazmur pujian yang suci dan khusyuk kepada Sang Pencipta, yang meninggikan nama-Nya dan menceritakan karya-karya-Nya yang menakjubkan. Jadi musik sebenarnya telah dibuat untuk melayani tujuan suci, untuk mengangkat pikiran kepada hal yang murni dan mulia dan yang mengangkat derajat, dan untuk membangkitkan pengabdian jiwa dan rasa terima kasih kepada Tuhan.” –Counsels for the Church, hal. 172.
MINGGU
Sumber Musik Yang Tidak Suci
- Siapakah nama saudara laki-laki Yabal, dan apa keahliannya? Siapa lagi yang sangat mahir dalam musik dan alat musik?
Kejadian 4:21 Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling (organ).
Yehezkiel 28:13-15 Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. 14Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. 15Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
“Waktu untuk lagu-lagu pujian yang gembira dan bahagia kepada Allah dan Anak-Nya yang terkasih telah tiba. Setan yang memimpin paduan suara surgawi itu. Dia telah menaikkan nada pertama; kemudian semua pasukan malaikat telah bersatu dengan dia, dan alunan musik yang mulia bergema di surga untuk menghormati Allah dan Anak terkasih-Nya. Tapi sekarang, bukannya alunan musik termanis, melainkan perselisihan dan kata-kata marah jatuh ke telinga pemimpin pemberontak yang hebat itu. Dimanakah dia? Bukankah itu semua bagai mimpi yang mengerikan? Apakah dia telah dibuang dari surga? Apakah gerbang surga tidak pernah lagi terbuka untuk menerimanya? Jam ibadah semakin dekat, ketika malaikat yang terang dan suci bersujud di hadapan Bapa. Ia tidak akan lagi bersatu dalam nyanyian surgawi. Dia tidak akan lagi tunduk dalam penghormatan dan kekaguman yang suci di hadapan hadirat Allah yang kekal.” –The Story of Redemption, hal. 25.
“Musik, jika tidak disalahgunakan, adalah berkat yang luar biasa; tetapi ketika digunakan secara salah, itu adalah kutukan yang mengerikan. Itu menggairahkan, tetapi tidak memberikan kekuatan dan keberanian yang hanya dapat ditemukan oleh orang Kristen di tahta kasih karunia sementara dengan rendah hati menyatakan keinginannya dan, dengan tangisan dan air mata yang kuat memohon kekuatan surgawi untuk dibentengi melawan godaan kuat dari si jahat. Setan memimpin orang-orang muda yang ditawannya. Oh, apa yang bisa saya katakan untuk memimpin mereka menghancurkan kekuatan kegilaannya! Dia adalah perayu yang terampil, yang lihai memikat mereka ke dalam kebinasaan.” –Counsels for the Church, hal. 172.
SENIN
- Pada hal apakah perkembangan musik cabul yang ditemukan oleh Yubal berkontribusi? Menurut apa yang Musa tulis, apa saja ciri-ciri musik yang tidak saleh?
Kejadian 6:5, 12 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,…. 12Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi
Keluaran 32:17-19 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: “Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan.” 18 Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan–bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.” 19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
“Hal-hal yang telah engkau gambarkan terjadi di Indiana, Tuhan telah menunjukkan kepada saya akan terjadi tepat sebelum penutupan pintu kasihan. Setiap hal yang tidak sopan akan diperlihatkan. Akan ada teriakan, dengan genderang, musik, dan tarian. Indra makhluk rasional akan menjadi sangat bingung sehingga tidak lagi dapat dipercaya untuk membuat keputusan yang tepat.” –Last Day Events, hal. 159.
“Kebisingan mengejutkan indera dan memutarbalikkan apa yang jika dilakukan dengan benar sebenarnya bisa menjadi berkat. Kekuatan agen setan menyatu dengan hiruk pikuk dan kebisingan untuk mengadakan karnaval, dan ini malah sering disebut sebagai pekerjaan Roh Kudus….
“Hal-hal yang telah terjadi di masa lalu akan terjadi lagi di masa depan. Setan akan membuat musik menjadi jerat melalui caranya dalam membawakannya.” –(Selected Messages, buku 2, hal. 36, 38 [1900]) Last Day Events, hal. 159.
“Di beberapa gereja kami, saya telah mendengar solo yang sama sekali tidak cocok untuk pelayanan di rumah Tuhan. Nada-nada yang berlarut-larut dan suara-suara aneh yang umum dalam nyanyian opera tidak menyenangkan para malaikat. Mereka senang mendengar lagu-lagu pujian sederhana yang dinyanyikan dengan nada alami. Lagu-lagu di mana setiap kata diucapkan dengan jelas, dalam nada musik, adalah lagu-lagu yang mereka nyanyikan bersama kita. Mereka mengambil refrein yang dinyanyikan dari hati dengan semangat dan pengertian.” –(Manuscript 91, 1903) Evangelism, hal. 510.
SELASA
- Apa pengaruh musik yang tidak kudus terhadap tubuh, pikiran, dan jiwa? Pada hari istimewa apakah setiap tahun di Israel yang tidak boleh ada tarian?
Daniel 3:7 Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
Amos 6:5-7 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya; 6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! 7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”.
Imamat 16:29-31 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. 30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. 31 Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
“Pemandangan dari salah satu perkumpulan itu tersebut disajikan kepada saya, di mana berkumpul orang-orang yang mengaku percaya kebenaran. Seseorang duduk di depan alat musik, dan lagu-lagu seperti itu dicurahkan sehingga membuat para malaikat yang menonton menangis. Ada kegembiraan, riuh tawa kasar, antusiasme yang berlebihan dan semacam inspirasi; tetapi kegembiraan itu seperti yang hanya bisa diciptakan oleh Setan. Ini adalah antusiasme dan kegilaan yang membuat semua orang yang mengasihi Allah justru merasa malu. Itu mempersiapkan pesertanya untuk pemikiran dan tindakan yang tidak suci. Saya berpikir bahwa beberapa orang yang terlibat dalam adegan itu dengan sungguh-sungguh harus bertobat dari pertunjukan yang memalukan itu.” –The Adventist Home, hal. 514.
RABU
- Apa yang terjadi ketika Daud dan seluruh keturunan Israel memainkan musik di depan tabut perjanjian pada upaya pertama untuk memindahkannya ke Yerusalem? Apa hasil yang menyedihkan setelah Herodes the Tetrarch dan para perwiranya terpesona oleh musik yang tidak senonoh dan tarian sensual?
2 Samuel 6:5-8 Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. 6Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. 7Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. 8Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.
Markus 6:22, 25, 27, 28 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”…. 25Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!”…. 27Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
“Tarian Daud dalam kegembiraan yang penuh hormat di hadapan Tuhan telah dikutip oleh para pecinta kesenangan sebagai pembenaran dari tarian modern zaman sekarang ini, tetapi argumen seperti itu adalah tidak berdasar. Di zaman kita tari-tarian modern umumnya dikaitkan dengan kebodohan dan pesta pora tengah malam. Kesehatan dan moral dikorbankan untuk kesenangan semata. Oleh para pengunjung ballroom, Tuhan bukanlah yang menjadi sasaran pemikiran dan penghormatan; doa atau nyanyian pujian akan terasa tidak pada tempatnya di pertemuan yang seperti itu. Ujian dalam hal ini harus menentukan. Hiburan yang cenderung melemahkan kecintaan akan hal-hal yang kudus dan mengurangi sukacita kita dalam melayani Allah tidak boleh dicari oleh orang Kristen. Musik dan tarian dalam puji-pujian yang penuh sukacita kepada Tuhan pada pemindahan tabut sama sekali tidak mirip dengan tarian modern yang meriah sekarang ini. Yang satu cenderung untuk mengingat Tuhan dan meninggikan nama suci-Nya. Yang satunya lagi adalah alat Setan untuk menyebabkan manusia melupakan Allah dan mencemarkan nama-Nya.” –Counsels for the Church, hal. 164.
“Pesona palsu dari pemandangan yang memusingkan itu tampaknya menghilangkan nalar dan martabat dari Herodes dan para tamunya, yang telah disiram dengan anggur. Musik, anggur, dan tarian, telah menghilangkan dari diri mereka rasa takut dan hormat kepada Tuhan. Tidak ada yang tampak suci bagi indra Herodes yang sedang tersesat itu. Dia berkeinginan untuk membuat pertunjukan yang akan meninggikannya lebih tinggi lagi di hadapan orang-orang besar di kerajaannya. Dan dia dengan gegabah berjanji, dan meneguhkan janjinya dengan sumpah, untuk memberikan putri Herodias apapun yang dia minta…. Cawan memabukkan itu pun telah membuka jalan bagi kejahatan yang mengerikan ini.” –Review and Herald, 11 Maret 1873.
KAMIS
Musik Yang Suci Dan Berkat-Berkatnya
- Jenis musik apa yang Tuhan ingin umat-Nya nikmati dan nyanyikan? Apakah manfaat kesehatan yang diberikan oleh musik yang suci ini?
Efesus 5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
Kolose 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu..
1 Samuel 16:16, 23 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.”…. 23Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
“Musik merupakan bagian dari penyembahan kepada Allah di pelataran sorgawi, dan kita harus berusaha, dalam nyanyian pujian kita, untuk sedekat mungkin mendekati keharmonisan dengan paduan suara surgawi ini. Pelatihan suara yang tepat merupakan fitur penting dalam pendidikan dan tidak boleh diabaikan. Menyanyi, sebagai bagian dari pelayanan keagamaan, merupakan tindakan ibadah seperti halnya doa. Hati harus merasakan semangat lagu untuk memberikan ungkapan ekspresi yang benar.” –Counsels for the Church, hal. 172.
“Kepada saya telah ditunjukkan keteraturan, yakni keteraturan yang sempurna, dari surga, dan telah terpesona ketika saya mendengarkan musik yang sempurna di sana. Setelah keluar dari penglihatan, nyanyian di sini terdengar sangat kasar dan sumbang. Saya telah melihat rombongan malaikat, yang berdiri di lapangan berlubang, masing-masing memiliki kecapi emas. Di ujung kecapi terdapat alat pemutar untuk menyetel kecapi atau mengubah nada. Jari-jari mereka tidak sembarangan menyapu senar, tetapi mereka menyentuh senar yang berbeda untuk menghasilkan suara yang berbeda. Ada satu malaikat yang selalu memimpin, yang pertama menyentuh kecapi dan memainkan nada, kemudian semua bergabung dalam musik surga yang kaya dan sempurna. Itu tidak bisa dijelaskan. Itu adalah melodi, surgawi, ilahi, sementara dari setiap wajah memancarkan gambar Yesus, bersinar dengan kemuliaan yang tak terkatakan.” –Counsels for the Church, hal. 172.
JUMAT
- Alat musik apakah yang dimainkan oleh para imam dari kaum Harun yang juga akan dimainkan oleh imam besar dari kaum Melkisedek? Bagaimana seharusnya suara dan instrumen digunakan dalam kebaktian?
Zakharia 9:14 TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka, dan anak panah-Nya akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan.
1 Tesalonika 4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.
1 Korintus 14:7-9 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi–bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda? 8Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang? 9Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
“Dan biarlah nyanyian diiringi dengan alat musik yang ditangani dengan terampil. Kita tidak boleh menentang penggunaan musik instrumental dalam pekerjaan kita.” –Evangelism, hal. 507.
“Suara manusia yang menyanyikan musik bagi Allah dari hati yang dipenuhi rasa syukur dan ucapan syukur jauh lebih menyenangkan bagi-Nya daripada melodi semua alat musik yang pernah diciptakan oleh tangan manusia.” –Evangelism, hal. 506.
“Musik sebenarnya dapat menjadi kekuatan besar untuk kebaikan, namun kita tidak memanfaatkan cabang ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Bernyanyi umumnya dilakukan karena dorongan hati atau untuk memenuhi tujuan-tujuan khusus, dan di lain waktu mereka yang bernyanyi dibiarkan melakukan kesalahan, dan musik kehilangan pengaruhnya yang tepat pada pikiran orang-orang yang hadir. Musik harus memiliki keindahan, penghayatan, dan kekuatan. Biarlah suara-suara diangkat dalam nyanyian pujian dan pengabdian. Panggil bantuan yang dapat membantumu dalam hal ini, jika dapat dilakukan, mainkan musik instrumental, dan biarkan keharmonisan yang mulia naik ke hadirat Allah, sebagai persembahan yang dapat diterima.” –Testimonies for the Church, jilid. 4, hal. 71.
SABAT
- Karena musik yang suci adalah berkat untuk menenangkan roh yang gelisah, maka apa yang dilakukan Yesus di Nazaret dan juga sebelum bahaya penangkapan-Nya datang? Dengan siapakah orang yang diselamatkan akan bernyanyi nanti?
1 Tawarikh 16:8-10 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! 9Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 10 Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
Matius 26:30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
“Seringkali penduduk Nazaret mendengar suara-Nya terangkat dalam pujian dan ucapan syukur kepada Allah. Dia mengadakan persekutuan dengan surga dalam nyanyian; dan ketika rekan-rekan-Nya mengeluh kelelahan karena bekerja, mereka dihibur oleh melodi manis dari bibir-Nya. Pujiannya sepertinya mengusir malaikat jahat, dan, bagai pedupaan, yang memenuhi tempat itu dengan keharuman. Pikiran para pendengar-Nya dibawa dari pengasingan duniawi mereka, ke rumah surgawi.” –The Desire of Ages, hal. 73.
“Ketika Kristus adalah seorang anak seperti anak-anak ini di sini, Dia dicobai untuk berbuat dosa, tetapi Dia tidak menyerah pada pencobaan. Seiring bertambahnya usia, Dia terus digoda, tetapi lagu-lagu yang diajarkan ibu-Nya untuk dinyanyikan muncul di benak-Nya, dan Dia mengangkat suara-Nya untuk memuji Allah. Dan dengan spontan, teman-temannya itu akan bernyanyi bersama-Nya. Tuhan ingin kita menggunakan setiap sarana dan kesanggupan yang disediakan Surga untuk melawan musuh.” –(Manuscript 65, 1901).
“Dengan sebuah nyanyian, Yesus dalam kehidupan duniawi-Nya menghadapi pencobaan. Seringkali ketika kata-kata yang tajam dan menyengat diucapkan, sering kali ketika suasana tentang Dia dipenuhi dengan kesuraman, dengan ketidakpuasan, dan ketidakpercayaan, atau ketakutan yang menindas, terdengarlah alunan nyanyian iman dan keceriaan suci-Nya.” –(Education, hal. 166) The Voice in Speech and Song, hal. 412.
“Saya melihat keindahan surga. Saya mendengar para malaikat menyanyikan lagu-lagu gembira mereka, yang memuji, menghormati, dan memuliakan Yesus. Saya kemudian dapat menyadari sesuatu tentang kasih Anak Allah yang menakjubkan. Dia meninggalkan segala kemuliaan, dan segala kehormatan yang Dia miliki di surga, dan begitu tertarik akan keselamatan kita sehingga Dia dengan sabar dan lemah lembut menanggung setiap penghinaan dan cercaan yang ditimpakan manusia kepada-Nya. Dia terluka, dipukul, dan memar; Dia direntangkan di salib Kalvari dan menderita kematian yang paling menyakitkan untuk menyelamatkan kita dari kematian, agar kita dapat dibasuh dengan darah-Nya dan dibangkitkan untuk hidup bersama-Nya di rumah-rumah yang telah Dia persiapkan bagi kita, untuk menikmati terang dan kemuliaan surga, mendengar para malaikat bernyanyi, dan bernyanyi bersama mereka.” –Counsels for the Church, hal. 41.
Untuk Pelajaran Tambahan – Pelayanan kepada Yang Lanjut Usia dan Yang Sedang Sakit
“Kita dapat menggunakan volume kecil untuk Bacaan Sabat dan karya lainnya untuk keuntungan yang baik di panti asuhan dan di banyak tempat lain di mana buku-buku kecil ini akan sangat dihargai. Kita dapat menggunakan beberapa dari mereka di Rumah Tentara di Yountville, di mana ratusan tentara tua tinggal di gedung-gedung pemerintah yang besar. Kami memberi orang-orang ini setiap perhatian yang mungkin. Setiap Sabat lainnya rombongan dari sanitarium dan gereja St. Helena mengunjungi mereka, untuk menyanyikan lagu-lagu rohani dan berbicara kepada mereka. Mereka tertarik dengan pertemuan ini, dan tampak senang dengan semua yang dilakukan orang-orang kita untuk mereka.” –Welfare Ministry, hal. 339.
* * *