YESUS DALAM NUBUAT DAN SIMBOL

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
SEMESTER PERTAMA tahun 2022

YESUS DALAM NUBUAT (NUBUATAN) DAN SIMBOL

PENDAHULUAN

Ketika orang-orang majus tiba di Yerusalem dan menanyakan tentang kelahiran Raja orang Yahudi, Raja Herodes lalu bertanya kepada imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dimana Mesias itu dinubuatkan akan dilahirkan. Mereka menjawab dengan tepat: Bethlehem (Matius 2:1-4). Ketika Yesus bertanya kepada mereka, “Apakah pendapatmu tentang Mesias (Kristus),” “Anak siapakah Dia?” kembali mereka menjawab dengan tepat: “Anak Daud.” (Matius 22:42).
Namun demikian, ketika Yesus bertanya kepada mereka, tentang “baptisan Yohanes, apakah berasal dari Allah atau manusia,” “Lalu mereka menjawab, bahwa mereka tidak tahu dari mana baptisan itu.” Lukas 20:4, 7. Pada kesempatan lainnya, ketika orang-orang Saduki bertanya kepada Yesus tentang kebangkitan, dengan demikian menegaskan bahwa itu tidak dapat terjadi, “Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.” Matius 22:29.
Ayat-ayat ini, dan beberapa ayat-ayat lainnya, khususnya ayat-ayat yang menyajikan banyak nubuat dan maknanya tentang Mesias, menimbulkan pertanyaan serius: Sampai sejauh mana para imam, ahli Taurat, orang Farisi, dan Saduki memiliki pemahaman yang benar tentang Alkitab dan nubuatan? Meskipun setiap Sabat mereka mempelajari Kitab Suci di rumah-rumah ibadat (Kisah 15:21), termasuk nubuat tentang kedatangan Mesias, hasilnya adalah bahwa “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Yohanes 1:11. Sebagai para pembangun rohani, mereka telah memiliki “batu” itu, yang adalah “batu penjuru,” di tangan mereka; namun tragisnya, mereka “menolaknya.” Matius 21:42.
Alasan untuk kesalahan tragis seperti itu pasti banyak; tetapi masalah utamanya adalah kurangnya pengetahuan dan pengertian yang benar dari para pemimpin itu tentang Kitab Suci, terutama seputar janji-janji tentang mesias. Ada banyak dongeng dan spekulasi tentang harapan yang diberkati ini. Di antara orang banyak yang mendengarkan Yesus, “Ada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menanti-nantikan datangnya hari ketika mereka dapat berkuasa atas orang-orang Romawi yang mereka benci, dan menantikan saat dimana mereka dapat memiliki kekayaan dan kemegahan kerajaan besar dunia.” –Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 5.
Tetapi bukan hanya para imam, ahli Taurat, dan orang-orang pada umumnya yang memiliki konsepsi yang salah tentang Mesias dan misi-Nya; para murid juga bingung dalam hal ini. Gagasan bahwa Dia adalah Anak Domba Allah dan harus melewati Getsemani dan Golgota untuk memberikan pengorbanan terbesar bukanlah bagian dari kerangka acuan mereka. Mereka “padahal kami dahulu mengharapkan,” kata dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus, “Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.” Lukas 24:21. Tidak mengherankan mengapa mereka sangat hancur ketika Yesus ditangkap, di jatuhi hukuman, dan dibunuh.
Mereka juga perlu memahami nubuat tentang mesias dengan cara yang sama sekali berbeda dari yang mereka lakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menghindari kesalahpahaman lainnya. Dia mengatakan kepada mereka beberapa kali sebelum kematian-Nya, tentang apa yang menunggu Dia di akhir perjalanan duniawi-Nya, tetapi Dia tidak bisa menunggu lama untuk mengklarifikasi lagi masalah ini kepada mereka. “Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” Lukas 24:44, 45.
“Tema-tema besar Perjanjian Lama telah disalahpahami dan disalahtafsirkan, dan pekerjaan Kristus adalah menjelaskan tentang kebenaran yang belum dipahami oleh orang-orang yang telah diberikan kebenaran itu. Para nabi telah membuat pernyataan, tetapi makna rohani dari apa yang telah mereka tulis, tidak mereka temukan. Mereka tidak dapat melihat arti kebenaran itu. Yesus menegur murid-murid-Nya karena kelambanan pemahaman mereka. Banyak dari Pelajaran berharga-Nya hilang dari mereka, karena mereka tidak memahami keagungan rohani dari firman-Nya. Tetapi Dia berjanji bahwa Penghibur akan datang, bahwa Roh kebenaran akan mengingatkan ucapan-ucapan yang hilang ini ke dalam pikiran mereka. Dia memberi mereka pemahaman bahwa Dia telah meninggalkan bersama mereka permata kebenaran yang berharga yang nilainya tidak mereka ketahui.” –Selected Messages, buku 1, hal. 404.
Kitab Taurat, Kitab Para Nabi, dan Kitab Mazmur, tiga bagian besar yang merupakan bagian pertama dari Kitab Suci, yakni dari Perjanjian Lama, penuh dengan nubuat tentang Mesias yang akan datang itu. Berdasarkan nubuat Perjanjian Lama itulah, yakni tentang asal-usul-Nya, pelayanan duniawi, penderitaan, dan pengorbanan-Nya, serta kebangkitan-Nya dan pelayanan surgawi-Nya, akan dipelajari dalam Pelajaran Sekolah Sabat ini selama setengah tahun ke depan.
Ada 456 ayat dalam Perjanjian Lama yang merujuk kepada Mesias. Dari jumlah tersebut, 75 ditemukan dalam kitab taurat (lima buku pertama), 243 dalam kitab para nabi, dan 138 dalam tulisan-tulisan Alkitab lainnya. Apakah kita tahu sumber terang yang sangat besar ini? Meskipun kita mungkin telah terbiasa dengan banyak ayat, ada banyak lagi yang mengandung terang khusus untuk kita.
Adalah dengan alasan yang baik bahwa Roh nubuat menyatakan: “Seandainya Yesus bersama kita hari ini, Dia akan berkata kepada kita seperti yang Dia lakukan kepada murid-murid-Nya, ‘Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.’ Yohanes 16:12. Yesus rindu untuk membukakan di hadapan pikiran murid-murid-Nya kebenaran yang dalam dan hidup, tetapi keduniawian mereka, pemahaman mereka yang kabur dan kurang, membuat hal itu menjadi tidak mungkin. Mereka tidak dapat diuntungkan dengan kebenaran yang agung, mulia, dan khidmat itu. Keinginan akan pertumbuhan rohani menutup pintu bagi sinar terang yang bersinar dari Kristus. Kita tidak akan pernah mencapai suatu periode ketika tidak ada peningkatan terang bagi kita. Perkataan Kristus selalu jauh jangkauannya. Mereka yang mendengar ajaran-ajaran-Nya dengan pendapat yang sudah terbentuk sebelumnya, tidak akan dapat menangkap makna sesungguhnya yang melekat pada ucapan-ucapan-Nya. Yesus adalah sumber, pencetus kebenaran.” –Selected Messages, buku 1, hal. 403, 404.
Adalah doa dan keinginan kami yang dalam agar kita semua akan mempelajari Pelajaran ini dengan semangat dan kesungguhan yang diperbarui, dalam semangat kerendahan hati dan iman, siap untuk menemukan kebenaran agung dan menerima sinar terang yang Tuhan sediakan bagi kita yang hidup di akhir zaman yang berbahaya dalam dunia ini. Kiranya pelajaran-pelajaran ini menjadi berkat yang melimpah dan penerangan rohani yang luar biasa bagi kita semua.

–Saudara dan Saudari di GC

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×