Untuk Menyucikan Kita
19 Juli 2022
UNTUK MENYUCIKAN KITA
“Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.” Maleakhi 3:3.
“Pencobaan adalah penting agar kita dapat dibawa semakin dekat kepada Bapa surgawi kita, dan tunduk pada kehendak-Nya, agar kita dapat mempersembahkan kepada Tuhan persembahan dalam kebenaran…. Tuhan membawa anak-anak-Nya ke tanah yang sama lagi dan lagi, meningkatkan tekanan sampai kerendahan hati yang sempurna telah memenuhi pikiran mereka, dan tabiat mereka telah berubah; kemudian mereka pun akan menang atas diri sendiri, dan menjadi selaras dengan Kristus dan Roh surgawi. Penyucian umat Tuhan tidak akan dapat dicapai tanpa melalui penderitaan…. Dia memindahkan kita dari satu api ke api lainnya, untuk menguji nilai sejati kita. Kasih karunia yang sejati tersedia untuk siapapun yang sedang dicobai. Jika kita enggan diperiksa oleh Tuhan, maka kita sedang berada dalam keadaan yang berbahaya….
“Dalam belas kasihan-Nya, Tuhan sedang mengungkapkan kepada manusia kekurangan-kekurangan mereka yang tersembunyi. Dia ingin agar secara kritis mereka memeriksa emosi dan motif rumit dari hati mereka sendiri, dan mendeteksi apa yang salah, dan mengubah watak mereka dan memperbaiki perilaku mereka. Tuhan ingin agar hamba-hamba-Nya mengenal hati mereka sendiri. Untuk memberikan kepada mereka pengetahuan yang benar tentang kondisi mereka yang sebenarnya, Dia pun mengizinkan api penderitaan menyerang mereka, sehingga mereka dapat disucikan. Pencobaan hidup adalah alat Tuhan untuk menghilangkan kekotoran, kelemahan, dan kekasaran dari tabiat kita, dan menyesuaikannya dengan penduduk sorga yang suci dan dalam kemuliaan…. Api ujian itu tidak akan membinasakan kita, melainkan hanya membuangkan kekotoran kita, dan kita pun akan tampil suci setelah tujuh kali dimurnikan, dan akan dapat membawakan kesan Ilahi-Nya.” –My Life Today, hal. 92.