Untuk Menyelidiki Hati Kita
10 Juli 2022
UNTUK MENYELIDIKI HATI KITA
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139:23, 24.
“Bapa surgawi kita tidak dengan rela menyakiti atau mendukakan anak-anak manusia. Ada maksud-Nya dalam tiap angin puyuh dan badai, dalam api dan banjir. Tuhan mengizinkan malapetaka datang kepada umat-Nya untuk menyelamatkan mereka dari bahaya yang lebih besar. Dia menginginkan setiap orang untuk dapat menyelidiki hatinya sendiri dengan cermat dan hati-hati, dan kemudian mendekatkan diri kepada Tuhan, agar Tuhan dapat mendekat kepadanya. Hidup kita ada di tangan Tuhan. …
“Ujian-ujian telah datang kepada kita semua untuk menuntun kita menyelidiki hati kita, untuk melihat apakah hati kita telah dimurnikan dari segala hal yang mengotorinya. Terus-menerus Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan kita saat ini dan selamanya. Peristiwa-peristiwa terjadi, yang tampaknya tidak dapat dijelaskan, tetapi, jika kita percaya kepada Tuhan, dan menunggu dengan sabar untuk campur tangan-Nya, dan mau merendahkan hati kita di hadapan-Nya, maka Dia tidak akan membiarkan si musuh untuk menang.
“Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya dengan cara-Nya sendiri, yakni dengan cara dan sarana yang sedemikian rupa sehingga kemuliaan akan dikembalikan kepada-Nya. Sebab, segala puji hanya layak diberikan kepada-Nya saja….
“Setiap jiwa yang mau diselamatkan harus mengambil bagian dengan Kristus dalam penderitaan-Nya, agar ia dapat mengambil bagian dengan Dia dalam kemuliaan-Nya. Betapa sedikit yang mengerti mengapa Allah telah mengijinkan mereka diuji. Melalui pencobaan iman kitalah kita memperoleh kekuatan rohani. Tuhan sedang berusaha mendidik umat-Nya untuk bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Dia menginginkan mereka, melalui pelajaran yang Dia ajarkan kepada mereka, untuk menjadi semakin rohani. Jika Firman-Nya belum diikuti dengan segala kerendahan hati dan kelemah-lembutan, maka Dia memberikan kepada mereka pengalaman yang, jika diterima dengan benar, akan membantu mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang harus dilakukan dalam nama-Nya. Tuhan rindu untuk dapat mengungkapkan kuasa-Nya dengan cara yang nyata melalui kehidupan umat-Nya.” –The Upward Look, hal. 65.