Untuk Memperbaiki Cacat Cela Kita dan Untuk Mengajar Kita Bergantung Pada-Nya
21 Juli 2022
Untuk Memperbaiki Cacat Cela Kita dan Untuk Mengajar Kita Bergantung Pada-Nya
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” 1 Petrus 1:7.
“Allah mengizinkan penggodaan menyerang umatNya agar oleh ketetapan hati serta penurutan mereka, mereka sendiri akan diperkaya secara rohani dan agar teladan hidup mereka dapat menjadi sumber kekuatan bagi orang lain. ‘Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.’ Yeremia 29:11. Kesukaran-kesukaran yang menguji iman kita dengan hebatnya, dan yang menjadikan seolah-olah Tuhan telah meninggalkan kita, harus memimpin kita untuk datang lebih dekat kepada Kristus agar kita dapat meletakkan segala beban kita di kakiNya dan mengalami damai yang akan diberikan kepada kita sebagai penggantinya.
“Allah senantiasa menguji umatNya di dalam dapur api penderitaan. Adalah di dalam panasnya dapur api itu dimana kotoran-kotoran dipisahkan dari emas murni yaitu tabiat Kristen. Yesus mengamat-amati ujian itu; Ia mengetahui apa yang diperlukan untuk menyucikan logam mulia itu, agar itu dapat memantulkan cahaya kasihNya. Adalah melalui penderitaan-penderitaan yang menguji Tuhan mendisiplin hamba-hambaNya. Ia melihat bahwa beberapa orang mempunyai kesanggupan-kesanggupan yang dapat digunakan untuk memajukan pekerjaanNya, dan Ia menempatkan orang-orang ini dalam ujian; di dalam pimpinanNya Ia membawa mereka ke dalam keadaan-keadaan yang menguji tabiat mereka dan menyatakan cacat cela serta kelemahan-kelemahan yang tersembunyi dari pengetahuan mereka. Ia memberikan kepada mereka kesempatan untuk memperbaiki cacat cela ini agar melayakkan dia untuk bekerja dalam pelayanan kepadaNya. Ia menunjukkan kepada mereka kelemahan-kelemahan mereka, dan mengajar mereka untuk bergantung kepada-Nya karena Dialah satu-satunya penolong dan pelindung mereka. Dengan cara demikian maksud-maksud-Nya dapat dicapai. Mereka dididik, dilatih, dan didisiplin, dipersiapkan untuk memenuhi maksud yang agung untuk mana kesanggupan-kesanggupan itu telah diberikan kepada mereka. Apabila Tuhan memanggil mereka untuk bekerja, mereka siap sedia, dan malaikat-malaikat suci pun dapat bergabung dengan mereka di dalam tugas yang harus dilaksanakan di atas bumi ini.” –Patriarchs and Prophets, hal. 129.