Tuhan Mengaruniakan Kekuatan Untuk Memperbaiki Kesalahan Kita
6 April 2022
TUHAN MENGARUNIAKAN KEKUATAN UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHAN KITA
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Lukas 16:10.
“Kepada semua orang yang mau menerima pengajaran, akan diberikan-Nya kasih karunia dan hikmat…. Dia akan mengungkapkan kepada mereka cacat tabiat mereka, dan kepada semua orang yang mencari pertolongan-Nya, dikaruniakan-Nya kekuatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Apa pun dosa yang menimpa manusia, apa pun nafsu yang pahit atau mengerikan yang berjuang untuk menguasainya, akan dapat ditaklukkannya, jika ia mau berjaga-jaga dan berperang melawan mereka dalam nama dan kekuatan Penolong Israel. Anak-anak Allah harus memupuk kepekaan yang tajam terhadap dosa…. Ini adalah salah satu alat Setan yang paling berhasil, yakni dengan menuntun manusia melakukan dosa-dosa kecil, ia membutakan pikiran terhadap bahaya pemanjaan kecil, dan penyimpangan kecil dari perintah-perintah Tuhan yang sudah dinyatakan dengan jelas. Banyak orang yang takut akan pelanggaran besar, justru dituntun untuk menyepelekan dosa dalam hal-hal kecil. Tetapi dosa-dosa kecil ini memakan habis kehidupan kesalehan di dalam jiwa. Kaki yang memasuki jalan yang menyimpang dari jalan yang benar sedang menuju ke jalan lebar yang berakhir dengan kematian. –God’s Amazing Grace, hal. 242.
Kita hidup di tengah bahaya dari hari-hari terakhir, dan kita harus menjaga setiap jalan apapun yang Setan dapat gunakan untuk mendekati kita dengan godaannya…. Persetujuan belaka pada kebenaran tidak akan pernah menyelamatkan satu jiwa pun dari kematian. Kita harus disucikan melalui kebenaran; setiap cacat pada tabiat harus diatasi, jika tidak, itu akan mengalahkan kita dan menjadi kekuatan pengendali kejahatan. Tanpa penundaan lagi, mulailah untuk membasmi setiap ilalang yang merusak dari taman hati; dan melalui kasih karunia Kristus tidak membiarkan tanaman lain tumbuh subur di sana kecuali tanaman yang akan menghasilkan buah untuk hidup yang kekal. –In Heavenly Places, hal. 160.