Tuhan Akan Memberikan Roh Kudus Kepada Barangsiapa Yang Merindukan-NYA
14 September
TUHAN AKAN MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA BARANGSIAPA YANG MERINDUKAN-NYA
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Lukas 11:13.
“Karena inilah cara kita untuk dapat menerima kuasa, maka mengapa kita tidak lapar dan haus akan karunia Roh itu? Mengapa kita tidak mempercakapkannya, mendoakannya, dan berkhotbah tentangnya? Tuhan lebih bersedia memberikan Roh Kudus kepada orang-orang yang melayani Dia daripada orang tua memberikan hadiah yang terbaik kepada anak-anak mereka. Untuk dapat menerima baptisan Roh setiap hari, maka tiap-tiap pekerja harus mempersembahkan permohonannya kepada Tuhan. Persekutuan pekerja Kristen harus bersekutu untuk meminta bantuan khusus dari hikmat surgawi, agar mereka tahu bagaimana merencanakan dan melaksanakan tugas mereka dengan bijaksana. Terutama mereka harus berdoa agar Tuhan membaptis duta-duta pilihan-Nya di ladang misi dengan sejumlah bagian Roh-Nya yang berlimpah. Kehadiran Roh dengan pekerja-pekerja Tuhan akan memberikan kuasa bagi pewartaan kebenaran, dengan kuasa yang tidak dapat diberikan oleh segala kehormatan atau kemuliaan dunia manapun juga. – The Acts of Apostles, hal. 50.
“Jawabannya mungkin datang dengan kecepatan tiba-tiba dan kekuatan yang luar biasa, atau mungkin tertunda selama berhari-hari dan berminggu-minggu, dan iman kita menerima cobaan. Tapi Tuhan tahu bagaimana dan kapan Ia harus menjawab doa kita. Ini adalah bagian dari pekerjaan kita untuk menempatkan diri kita dalam hubungan dengan saluran ilahi. Tuhan bertanggung jawab atas bagian pekerjaan-Nya. Dia yang telah berjanji itu setia. Masalah besar dan penting bagi kita adalah untuk menjadi satu hati dan satu pikiran, mengesampingkan semua kecemburuan dan kebencian dan, sebagai pemohon yang rendah hati, untuk berjaga-jaga dan menanti. Yesus, Wakil Allah dan Kepala kita, siap melakukan bagi kita, sebagaimana apa telah yang dilakukan-Nya bagi murid-murid-Nya yang mendoakan dan menanti-nantikan karunia-Nya pada Hari Pentakosta.” –Last Day Events, hal. 194.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah di dalam gereja kita telah menjadi satu hati dan satu pikiran?
Apakah kita mengesampingkan segala iri hati dan merendahkan diri kita sementara kita berjaga-jaga dan berdoa?
Apakah kita mengerti, bahwa jika kita merasa sebagai satu tubuh di dalam gereja, dan jika kita bersekutu dan berdoa, maka Tuhan akan memberkati kita dengan berlimpah?