Tidak Membeda-bedakan Orang

23 Februari 2023

Tidak Membeda-bedakan Orang

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” Kisah 10:34, 35.

Tuhan tidak membedakan orang…. Mereka yang memiliki terang dan tidak mengikutinya, tetapi mengabaikan tuntutan Tuhan, akan menemukan bahwa berkat mereka akan diubah menjadi kutuk dan belas kasihan mereka menjadi penghakiman.
Tuhan tidak menganggap semua dosa sama besarnya; ada tingkat kesalahan dalam penilaian-Nya, juga dalam penilaian manusia; tetapi betapapun remehnya tindakan salah ini atau itu di mata manusia, tidak ada dosa yang sepele di hadapan Allah. Penilaian manusia bersifat sebagian saja, tidak sempurna; tetapi Tuhan menilai segala sesuatu dengan lengkap seutuhnya sebagaimana adanya. Pemabuk dihardik, dan dikatakan bahwa dosanya akan mengeluarkannya dari surga; sementara kesombongan, keegoisan, dan ketamakan sudah terlalu sering tidak ditegur. Tetapi ini adalah dosa yang sangat menyinggung Tuhan; karena mereka bertentangan dengan kebaikan tabiat-Nya, dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri yang merupakan atmosfir alam semesta yang murni.
Keberdosaan yang luar biasa dan sesungguhnya dari dosa dapat dinilai hanya dalam terang salib. Ketika manusia mendesak bahwa Tuhan terlalu baik untuk membuang pendosa, biarlah mereka melihat ke Kalvari. Itu karena tidak ada cara lain di mana manusia dapat diselamatkan, karena tanpa pengorbanan ini umat manusia tidak mungkin melepaskan diri dari kuasa dosa yang mencemarkan, dan dipulihkan kepada persekutuan dengan makhluk suci — tidak mungkin bagi mereka lagi untuk menjadi mengambil bagian dalam kehidupan rohani—karena inilah Kristus mengambil ke atas diri-Nya kesalahan orang yang tidak taat, dan menderita menggantikan orang berdosa. Kasih dan penderitaan dan kematian Anak Allah semuanya bersaksi tentang besarnya dosa yang mengerikan, dan menyatakan bahwa tidak ada jalan keluar dari kuasanya, tidak ada harapan untuk kehidupan yang lebih tinggi, kecuali melalui penyerahan jiwa kepada Kristus.
Biarlah jiwa terangkat dari dataran kepadanya dosa untuk merenung-renungkan Tuhan dengan segala kebaikan, belas kasihan, dan kasih-Nya, tetapi yang tidak akan membiarkan yang bersalah. – The Faith I Live By, hal. 59.

 

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×