TELADAN KITA DAPAT MENUNTUN ORANG KEPADA KRISTUS

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” 1 Korintus 1:10.

“Persatuan adalah kekuatan; perpecahan adalah kelemahan. Bilamana orang-orang yang percaya pada kebenaran masa kini bersatu, maka mereka akan membawakan pengaruh yang jitu. Setan paham hal ini. Tidak pernah dia bertekad sekuat sekarang untuk mengusahakan hilanganya pengaruh kebenaran Tuhan dengan menyebabkan kepahitan dan perselisihan di antara umat Tuhan.
“Dunia bertentangan dengan kita, gereja-gereja populer pun demikian kita, hukum negara juga segera akan menentang kita. Sekarnag ini adalah saat tergenting di mana umat Tuhan harus bersatu. Tuhan telah mempercayakan kepada kita kebenaran istimewa masa sekarang ini untuk diketahui dunia. Pekebaran belas kasihan yang terakhir sedang dikumandangkan sekarang. Kita sedang berurusan dengan para laki-laki dan perempuan yang terikat penghakiman. Betapa hati-hatinya hendaknya kita dalam setiap perkataan dan perbuatan untuk dengan sebaik-baiknya mengikuti Pola Teladan kita, agar teladan kita pun dapat menuntun umat manusia kepada Kristus. Betapa berhati-hati hendaknya kita harus mengupayakan agar dapat menyajikan kebenaran itu, agar dengan melihat keindahan dan kesederhanaannya orang-orang dapat dituntun untuk menerimanya juga. Jika tabiat kita bersaksi tentang kuasanya yang menguduskan kita, maka kita akan terus menerus menjadi terang bagi orang lain – sebagai surat-surat yang hidup, yang diketahui dan dibaca oleh semua orang. Sekarang, janganlah kita memberi tempat kepada Setan dengan menyukai perpecahan, perselisihan, dan pertengkaran.” – Testimony Treasures, jilid 2, hal. 77.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apa yang akan menjadi hasil bila terdapat kebenaran sejati yang mempersatukan?
Apakah kita menyadari bahwa pekabaran belas kasihan yang terakhir saat ini sedang bergerak maju untuk mengubahkan tabiat kita?
Apakah tabiat kita sedang bersaksi tentang kuasa Juruselamat kita yang sedang mengerjakan pengudusan di dalam diri kita?