Tanamkan Kakimu Pada Jejak Kaki Yesus
27 Mei 2022
TANAMKAN JEJAK KAKIMU PADA JEJAK KAKI YESUS
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” 1 Yohanes 2:6.
“Tidak seorang pun, bahkan Tuhan, yang dapat membawa kita ke surga kecuali bila kita melakukan upaya yang diperlukan di pihak kita. Kita harus menempatkan sifat-sifat keindahan ke dalam hidup kita. Kita harus membuang sifat-sifat alami yang tidak menyenangkan yang membuat kita tidak seperti Yesus. Sementara Tuhan bekerja di dalam kita untuk kehendak dan untuk melakukan kegemaran-Nya, kita pribadi pun harus bekerja selaras dengan-Nya. Agama Kristus mengubahkan hati. Itu membuat orang yang berpikiran duniawi menjadi berpikiran surgawi. Di bawah pengaruhnya, manusia yang egois diubahkan menjadi tidak egois karena tidak egois ini adalah tabiat Kristus. Orang yang tidak jujur dan licik menjadi lurus, sehingga sudah menjadi sifat alaminya untuk melakukan kepada orang lain sebagaimana yang dia ingin orang lain lakukan kepadanya. Orang yang boros diubah dari ketidakmurnian menjadi dalam kemurnian. Dia membentuk kebiasaan-kebiasaan yang benar, karena Injil Kristus telah menjadi baginya suatu aroma kehidupan yang membawa kepada kehidupan.
“Sekarang, sementara masa percobaan masih ada, tidak boleh ada seorangpun yang menjatuhkan vonis bagi orang lain dan memandang dirinya sebagai teladan bagi manusia. Kristuslah teladan kita; tirulah Dia, tanamkan jejak kakimu pada jejak kaki-Nya. Engkau mungkin mengaku percaya pada tiap-tiap bagian dari kebenaran saat ini, tetapi kecuali bila engkau telah mempraktikkan kebenaran, maka kebenaran itu tidak akan berguna bagimu.” –Testimony Treasures, jilid 2, hal. 114.
“Kita tidak hanya untuk mengatakan, ‘Saya percaya,’ tetapi untuk mempraktikkan kebenaran itu. Dengan menyesuaikan diri kita dengan kehendak Allah dalam kata-kata kita, perilaku kita, tabiat kita, kita membuktikan hubungan kita dengan-Nya. Setiap kali seseorang meninggalkan dosa, yang merupakan pelanggaran hukum Allah, maka hidupnya akan dibawa ke dalam kesesuaian dengan hukum Allah, ke dalam ketaatan yang sempurna. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus.” – Testimony Treasures, jilid 2, hal. 389.