Tanaman Setan Harus Dicabut

TANAMAN SETAN HARUS DICABUT

“Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:3-8.

“Taman hati harus diolah. Tanah harus dihancurkan dengan pertobatan yang mendalam atas dosa. Tanaman beracun dan yang bersifat setan harus dicabut. Tanah yang pernah ditumbuhi duri hanya dapat dipulihkan dengan kerja keras. Jadi kecenderungan jahat dari hati yang alami dapat diatasi hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam nama dan kekuatan Yesus. Tuhan meminta kita melalui nabi-Nya, ‘Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.’ ‘Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia.’ Yeremia 4:3; Hosea 10:12. Pekerjaan ini hendak Ia tuntaskan bagi kita, dan Ia meminta kita untuk bekerjasama dengan-Nya.
“Para penabur benih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan hati untuk menerima Injil. Dalam pelayanan injil adakalanya terlalu banyak khotbah, dan terlalu sedikit pekerjaan dari hati ke hati yang nyata. Ada kebutuhan akan pekerjaan pribadi untuk jiwa-jiwa yang terhilang. Dalam simpati seperti Kristus kita hendaknya mendekati manusia secara pribadi, dan berusaha untuk membangkitkan minat mereka pada hal-hal besar dari kehidupan kekal. Hati mereka mungkin sekeras jalan raya yang dicor, dan tampaknya, upaya untuk mempersembahkan Juruselama mungkin nampak sebagai upaya yang tidak berguna kepada mereka; namun demikian, ketika akal mungkin gagal untuk bergerak, dan argumentasi tidak berdaya untuk meyakinkan hati, kasih Kristus yang diungkapkan dalam pelayanan pribadi, dapat melembutkan hati yang keras, sehingga benih kebenaran dapat berakar.” –Christ’s Object Lessons, hal. 56, 57.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah saya sedang bekerja sama dengan Kristus dalam upaya-Nya untuk membantu saya bertumbuh secara rohani menjadi serupa dengan-Nya?
Apakah saya dapat terus maju dalam pertumbuhan secara rohani, bila tanpa Kristus dan Roh Kudus?
Apakah saya menyadari bahwa kita memerlukan pelayanan pribadi dan dari ke hati yang tulus, bagi jiwa-jiwa yang sedang terhilang?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×