Tabiat yang Mulia Bukanlah Hasil Kebetulan
15 Januari 2022
TABIAT YANG MULIA BUKANLAH HASIL KEBETULAN
“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” 3 Yohanes 1:2.
Suatu tabiat yang mulia bukanlah hasil kebetulan; itu bukanlah imbalan kebaikan khusus atau anugerah pemeliharaan-Nya. Itu adalah hasil dari penyangkalan diri, tunduknya sifat yang lebih rendah kepada sifat yang lebih tinggi, itu adalah penyerahan diri kepada pelayanan terhadap Allah dan manusia….
“Tubuh adalah perantaraan yang paling penting di mana pikiran dan jiwa dikembangkan untuk membangun tabiat. Sebab itulah maka musuh jiwa-jiwa mengarahkan penggodaan-penggodaannya untuk melemahkan dan memerosotkan kuasa-kuasa jasmaniah. Keberhasilannya di sini seringkali berarti penyerahan seluruh jiwa raga kepada kejahatan. Kecenderungan-kecenderungan sifat jasmaniah, kecuali bila berada di bawah pengendalian suatu kuasa yang lebih tinggi, akan pasti mengerjakan kebinasaan dan kematian. Tubuh harus dibawa untuk takluk kepada kuasa-kuasa makhluk yang lebih tinggi. Hawa nafsu harus dikendalikan oleh kemauan, yang mana kemauan itu sendiri harus ditaklukkan di bawah pengendalian Allah. Kuasa pertimbangan yang rajani, disucikan oleh kasih karunia Ilahi, harus menghasilkan kuasa dalam hidup. Kuasa kecerdasan, ketahanan jasmaniah, dan panjangnya kehidupan itu bergantung atas hukum-hukum yang tidak berubah-ubah itu. Melalui penurutan terhadap hukum-hukum ini, manusia dapat berdiri sebagai penakluk dirinya sendiri, penakluk terhadap kecenderungan-kecenderungannya sendiri, penakluk terhadap kerajaan dan kuasa-kuasa, dari ‘penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,’ dan ‘Roh-Roh jahat di udara.’ Efesus 6:12.” –Prophets and Kings, hal. 488.
Pendidikan yang benar adalah persiapan kekuatan fisik, mental, dan moral untuk melaksanakan setiap tugas; itu adalah pelatihan bagi tubuh, pikiran, dan jiwa untuk pelayanan ilahi. Inilah pendidikan yang akan bertahan sampai hidup yang kekal.” –Christ’s Object Lessons, hal. 330.