Tabiat yang Indah
18 Maret 2022
TABIAT YANG INDAH
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” 1 Petrus 2:9.
“Ketaatan pada hukum-hukum Allah mengembangkan dalam diri manusia tabiat yang indah yang selaras dengan semua yang murni dan suci dan tidak ternoda. Dalam kehidupan orang seperti itu, pekabaran Injil Kristus menjadi jelas. Dengan menerima belas kasihan Kristus dan pemulihan-Nya dari kuasa dosa, ia dibawa ke dalam hubungan yang benar dengan Allah. Hidupnya, dibersihkan dari kesombongan dan keegoisan, dipenuhi dengan kasih Allah. Ketaatannya sehari-hari kepada hukum Allah memberikan baginya suatu tabiat yang menjaminkan hidup kekal dalam kerajaan Allah.”
“Tetapi Kristus tidak memberikan jaminan kepada kita bahwa untuk mencapai kesempurnaan tabiat adalah hal yang mudah. Tabiat yang mulia dan serba bisa tidak diwariskan. Itu tidak datang kepada kita secara kebetulan. Tabiat yang mulia diperoleh dengan usaha individu melalui jasa dan kasih karunia Kristus. Tuhan memberikan talenta, kekuatan pikiran; kita membentuk tabiat. Itu dibentuk oleh pertempuran keras dan sengit dengan diri sendiri. Konflik demi konflik harus dilancarkan melawan kecenderungan turun-temurun. Kita harus mengkritik diri kita sendiri dengan cermat, dan tidak membiarkan satu sifat buruk pun tetap dibiarkan tanpa dibiarkan.
“Kebenaran bukanlah kebenaran bagi orang yang tidak menyatakannya, dengan tabiat rohaninya yang meluhurkan, kuasa yang melampaui segala apa yang dapat dunia diberikan, suatu pengaruh yang sesuai dalam tabiatnya yang suci dan khas yang merupakan sifat kebenaran itu sendiri. Barangsiapa yang disucikan oleh kebenaran, akan memberikan pengaruh yang menyelamatkan dan yang menghidupkan semua orang yang berhubungan dengannya. Inilah agama Alkitab.” –God’s Amazing Grace, hal. 146.