Tabiat Tidak Dapat Dipindahtangankan
9 Januari 2022
TABIAT TIDAK DAPAT DIPINDAHTANGANKAN
“Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.” Matius 25:8, 9.
“Rasul Paulus menunjukkan bahwa ini akan menjadi ciri khusus dari orang-orang yang hidup tepat sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Dia berkata, ‘Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri … lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.’ 2 Timotius 3:1-5.
“Ini adalah golongan orang yang pada masa bahaya ditemukan berseru, Damai dan aman. Mereka menidurkan hati mereka ke dalam keamanan semu, dan tidak bermimpi tentang bahaya yang sesungguhnya sedang menghadang. Ketika dikejutkan oleh kelesuan mereka, mereka melihat kemelaratan mereka, dan memohon kepada orang lain untuk memenuhi kekurangan mereka; tetapi dalam hal-hal rohani tidak ada orang yang dapat menutupi kekurangan orang lain. Kasih karunia Allah telah ditawarkan secara cuma-cuma kepada tiap-tiap jiwa. Pekabaran Injil telah dikumandangkan, ‘Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.’ Wahyu 22:17. Tetapi tabiat tidak dapat dipindahtangankan. Tidak ada orang yang bisa mengandalkan orang lain. Tidak ada orang yang dapat menerima Roh untuk orang lain. Tidak seorang pun dapat memberikan kepada orang lain tabiatnya yang merupakan buah dari pekerjaan Roh. ‘Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, mereka tidak dapat menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka.’ Yehezkiel 14:20.” –Christ’s Object Lessons, hal. 411.
“Janganlah seorang pun menunda hari persiapan, supaya jangan sampai ketika ada seruan, ‘Mempelai Laki-laki datang, Songsonglah Dia,’ (Matius 25:6), dan kamu didapati seperti gadis-gadis bodoh, yang tanpa minyak di dalam bejanamu dengan pelitamu.” –That I May Know Him, hal. 350.