Sukacita
5 Juni 2022
SUKACITA
“… siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.” Roma 12:8.
“Engkau harus memiliki pemahaman yang jelas tentang Injil. Kehidupan rohani semestinya bukanlah kehidupan yang suram dan menyedihkan, melainkan kedamaian dan kegembiraan yang dibarengi dengan martabat yang seperti Kristus dan kekhidmatan yang kudus. Kita tidak didorong oleh Juruselamat kita untuk menyimpan keraguan dan ketakutan serta firasat buruk; ini tidak membawakan kelegaan bagi jiwa dan harus dihardik dan bukannya dipuji-puji. Kita sekalian dapat memiliki sukacita yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan itu.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 476.
“Engkau memiliki tugas untuk dilakukan, yaitu membuat dirimu ceria dan menumbuhkan rasa tidak mementingkan diri sendiri dalam perasaanmu, sampai kemudian, yang akan menjadi kesenangan terbesarmu adalah untuk membuat semua orang di sekitarmu menjadi berbahagia….
“Keceriaan tanpa kesembronoan adalah salah satu karunia Kristen.
“Jangan biarkan kebingungan dan kekhawatiran kehidupan sehari-hari mengganggu pikiranmu dan mengerutkan lengkung alismu. Jika engkau membiarkan kebingungan dan kekhawatiranmu, maka engkau akan selalu memiliki sesuatu yang menjengkelkanmu dan mengganggumu. Hidup adalah apa yang kita buat, dan kita akan menemukan apa yang kita cari. Jika kita mencari kesedihan dan masalah, jika kita berada dalam kerangka pikiran untuk memperbesar kesulitan-kesulitan kecil, maka kita akan menemukan banyak dari kesulitan-kesulitan itu yang akan mengisi pikiran dan percakapan kita. Tetapi jika kita melihat sisi baiknya dari segala sesuatu, maka kita akan menemukan cukup cara dan sebab untuk membuat kita ceria dan bahagia. Jika kita memberikan senyuman, itu akan dikembalikan kepada kita; jika kita mengucapkan kata-kata yang menyenangkan dan ceria, itu juga akan diucapkan kembali kepada kita.” –My Life Today, hal. 195.