Suka Menerima Tamu (Keramah-tamahan)

, , , , , , , , , , , , , , , , , ,

26 Juni 2022

SUKA MENERIMA TAMU (KERAMAH-TAMAHAN)

… Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” Lukas 14:12-14.

“Saudara dan saudari, undanglah ke rumahmu orang-orang yang membutuhkan hiburan dan perhatian yang baik. Jangan suka pamer; tetapi, ketika engkau melihat kebutuhan mereka, ajaklah mereka dan tunjukkanlah keramahtamahan Kristen yang tulus. Ada hak-hak istimewa yang berharga dalam hubungan sosial kita.” Testimony Treasures, jilid 2, hal. 574.

“Ada banyak orang lainnya lagi yang kepadanya kita dapat membuat rumah kita menjadi berkat. Hiburan sosial kita tidak boleh diatur oleh aturan kebiasaan duniawi, tetapi oleh Roh Kristus dan pengajaran firman-Nya. Orang Israel, dalam semua perayaan mereka, selalu turut mengundang orang miskin, orang asing, dan orang Lewi, yang adalah pembantu imam di tempat kudus juga guru agama dan misionaris. Orang-orang ini dianggap sebagai tamu oleh umat itu, untuk berbagi keramahtamahan mereka pada semua kesempatan kegembiraan sosial dan keagamaan, dan bagi yang sakit dan yang membutuhkan mereka harus perhatikan dengan lembut. Orang-orang seperti inilah yang harus kita sambut di rumah kita. Betapa sambutan seperti itu dapat dilakukan untuk menyemangati dan menceriakan para perawat misionaris ataupun guru, juga para ibu yang telah bekerja keras, dan orang-orang yang sedang terbebani dengan beban, ataupun orang-orang yang lemah dan lanjut usia, yang begitu sering tanpa rumah, dan sedang bergumul dengan kemiskinan dan banyak keputusasaan. …

“Orang-orang ini adalah tamu-tamu yang tidak akan membebanimu dengan beban besar untuk diterima. Engkau tidak perlu menyediakan hiburan yang rumit atau mahal untuk mereka. Engkau juga tidak perlu berusaha keras untuk mencari sesuatu untuk dipertontonkan kepada mereka. Kehangatan sambutan yang ramah, tempat di sisi perapianmu, tempat duduk di meja rumahmu, hak istimewa untuk berbagi berkat saat doa, bagi banyak dari antara mereka akan menjadi bagai secercah surga.” –The Ministry of Healing, hal. 352, 354.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×