Suatu Pembaharuan Harus Terjadi

SUATU PEMBAHARUAN HARUS TERJADI

“’Tetapi sekarang juga,’ demikianlah firman TUHAN, ‘berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.’ Yoel 2:12.

“Tuhan menunjukkan tanggungan berat atas kelemahan rohani para pendeta dan umat itu dengan menyatakan, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” (Wahyu 3:15-18). Tuhan memanggil adanya kebangunan rohani dan pembaharuan. Kecuali jika ini terjadi, mereka yang suam-suam kuku akan terus menjadi semakin menjijikkan Tuhan, sampai Dia menolak untuk mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya.
“Kebangunan rohani dan pembaharuan harus terjadi, oleh tuntunan Roh Kudus. Kebangunan rohani dan pembaharuan adalah dua hal yang berbeda. Kebangunan rohani menandakan perubahan dalam kehidupan rohani, kebangunan dalam kekuatan pikiran dan hati, suatu kebangkitan dari kematian rohani. Pembaharuan ditandai dengan reorganisasi, yakni perubahan dalam ide dan teori, kebiasaan dan praktek kehidupan. Pembaruan tidak akan menghasilkan buah kebenaran yang baik kecuali jika dihubungkan dengan kebangunan Roh. Kebangunan rohani dan pembaharuan ini harus melakukan bagiannya yang telah ditetapkan, dan dalam melakukannya keduanya harus melebur bersama.” –Selected Messages, buku 1, hal. 127, 128.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Dapatkah kita melihat kelemahan-kelemahan rohani di dalam diri kita, jemaat kita, dan pendeta-pendeta kita? Apakah telah tiba waktunya bagi kita untuk bangun?
Apakah kita menyadari bahwa Tuhan sedang memanggil kita secara pribadi, dan sebagai satu jemaat, menuju pada pengalaman sesungguhnya dari kebangunan rohani dan pembaharuan rohani yang benar?
Apakah kita telah benar-benar mengetahui apa artinya kebangunan rohani dan pembaharuan? Apakah hal ini menjadi pengalaman pribadi kita juga?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×