Standar Tabiat yang Sempurna
6 Februari 2022
STANDAR TABIAT YANG SEMPURNA
“Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.” Mazmur 119:59, 60.
“Kristus adalah perwakilan tabiat Allah di hadapan manusia dan para malaikat. Dia menunjukkan kenyataan bahwa ketika umat manusia bergantung sepenuhnya kepada Allah, maka manusia dapat menaati perintah-perintah Allah dan menghidupkannya, dan hukum-Nya pun menjadi seperti biji mata.
“Teladan Kristus berwibawa bagi setiap putra dan putri Adam. Dia mewakili hukum Allah dalam hidup-Nya, memberikan kepada manusia suatu teladan tentang apa yang akan dicapai sifat manusia oleh ketaatan pada setiap ajaran-Nya. Dia adalah teladan kita, dan setiap orang yang diberkahi dengan kemampuan akal budi diharuskan untuk mengikuti jejak-Nya; karena hidup-Nya adalah teladan yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Kristus adalah standar tabiat yang sempurna yang dapat dicapai oleh setiap orang… –Sons and Daughters of God, hal. 137.
“Kristus telah datang ke dunia ini dan menghidupkan hukum Allah, agar manusia memiliki penguasaan yang sempurna atas kecenderungan sifat-sifat bawaannya yang merusak jiwa. Sebagai Tabib jiwa dan tubuh, Dia memberikan kemenangan atas hawa nafsu yang berperang melawan jiwa. Dia telah menyediakan segala fasilitas, agar manusia memiliki kesempurnaan tabiat.
“Ketika seseorang berserah kepada Kristus, pikirannya dikendalikan oleh hukum-Nya; tetapi itu adalah hukum kerajaan, yang memberitakan pembebasan bagi setiap tawanan. Dengan menjadi satu dengan Kristus, manusia akan dimerdekakan. Ketundukan pada kehendak Kristus berarti pemulihan menuju kedewasaan yang sempurna.
“Penurutan akan Allah itu berarti kebebasan dari perbudakan dosa, dan kelepasan dari nafsu jahat dan keinginan buruk manusia. Manusia dapat mengalahkan dirinya sendiri, penakluk dari kecenderungan-kecenderungannya sendiri, penakluk kerajaan dan kekuasaan, “melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6:12.” –The Ministry of Healing, hal. 130, 131.