Setia, bahkan pada Tanggung Jawab-Tanggung Jawab Terkecil
SETIA, BAHKAN PADA TANGGUNG JAWAB-TANGGUNG JAWAB TERKECIL
“Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Matius 25:22, 23.
“Kebenaran besar harus dibawa ke dalam hal-hal kecil. Agama praktis harus dibawa ke dalam tugas-tugas kecil dalam kehidupan sehari-hari. Nilai terbesar bagi siapapun adalah bila ia sepenuhnya mematuhi firman Tuhan.…
“Betapapun rendahnya, setiap pekerjaan yang dilakukan bagi Tuhan dengan penyerahan diri sepenuhnya, dapat diterima oleh-Nya sebagai pelayanan tertinggi. Tidak ada persembahan yang dinilai kecil bila diberikan dengan ketulusan hati dan kegirangan jiwa. …
“Betapapun kecilnya talentamu, Allah mempunyai tempat untuk itu. Satu talenta itu, yang digunakan dengan bijaksana, akan melaksanakan pekerjaan yang telah ditentukan baginya. Melalui kesetiaan pada tanggung jawab-tanggung jawab yang kecil, berarti kita sedang bekerja dalam rencana pelipatgandaannya, dan Allah akan bekerja bagi kita dalam rencana itu. Hal-hal yang kecil akan menjadi pengaruh-pengaruh yang paling berharga dalam pekerjaan-Nya.
“Hendaklah iman yang hidup itu bergerak seperti benang emas, melalui pelaksanaan dari kewajiban-kewajibannya, bahkan pada hal yang terkecil sekalipun. Kemudian pekerjaan sehari-hari itu akan membantu dalam pertumbuhan kekristenan. Akan terjadi pandangan yang terus-menerus kepada Yesus. Kasih kepada-Nya akan memberikan kuasa hidup pada segala sesuatu yang diperbuat. Oleh sebab itu melalui penggunaan yang benar dari talenta-talenta kita, kita dapat menghubungkan diri kita dengan sebuah rantai emas kepada dunia yang lebih tinggi. Inilah pengudusan yang benar; karena pengudusan terdiri dari melaksanakan kewajiban tiap-tiap hari dengan penuh sukacita, dalam penurutan yang sempurna kepada kehendak Allah.” –Christ’s Object Lessons, hal. 359, 360.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apa yang dimaksud dengan agama yang hidup?
Apakah kita tahu talenta diri pribadi kita yang Tuhan telah karuniakan kepada kita?
Apakah tiap-tiap hari kita mempergunakan talenta-talenta yang telah dikaruniakan Tuhan?