14 Maret 2022

SEPERTI KRISTUS, TAAT PADA PERINTAH-PERINTAH ALLAH

“Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.” Mazmur 119:60.

“Setan telah mengklaim bahwa tidak mungkin lagi bagi manusia untuk mematuhi perintah-perintah Allah; dan dengan kekuatan kita sendiri memang benar bahwa kita tidak dapat mentaatinya. Tetapi Kristus telah datang dalam rupa manusia, dan dengan ketaatan-Nya yang sempurna Dia membuktikan bahwa persatuan antara kemanusiaan dan keilahian dapat mematuhi setiap perintah Allah.
“ ‘Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.’ Yohanes 1:12. Kuasa ini tidak ada pada agen manusia. Kuasa ini adalah kekuatan Allah. Ketika jiwa menerima Kristus, ia menerima kuasa untuk menghidupkan kehidupan Kristus.
“Allah menuntut kesempurnaan anak-anak-Nya. Hukum-Nya adalah salinan tabiat-Nya sendiri, dan itu adalah standar dari semua tabiat. Standar tak terbatas ini disajikan kepada semua orang agar tidak ada kesalahan dalam kaitannya dengan jenis orang yang Allah kehendaki untuk menjadi bagian kerajaan-Nya. Kehidupan Kristus di bumi adalah ungkapan sempurna dari hukum Allah, dan ketika mereka yang mengaku sebagai anak-anak Allah mau menjadi seperti Kristus dalam tabiat, maka mereka akan patuh pada perintah-perintah Allah.” –Christ’s Object Lessons, hal. 314, 315.
“Kristus adalah teladan kita. Dalam wujud kemanusiaan Dia menjalani kehidupan yang tak bernoda. Dia pengasih, penyayang, dan taat—penuh kebaikan dan kebenaran. Melalui hidup ketaatan-Nya, Dia memberikan pernyataan yang benar dari hukum Allah. Dengan bersatu dengan Kristus, manusia yang telah jatuh dan berdosa juga dapat menyesuaikan kehidupan mereka dengan aturan-aturan ilahi ini. Dengan menaati perintah-perintah Allah, mereka menjadi pekerja bersama-sama dengan Dia yang telah datang ke dunia ini untuk mewakili Bapa dengan menaati semua perintah-Nya.” –In the Heavenly Places, hal. 38.