Selidikilah Dirimu!

SELIDIKILAH DIRIMU!

“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” 2 Korintus 13:5.

“Hanya di sini kita dapat membedakan antara pengudusan yang asli dan yang palsu. Pengudusan tidak hanya terdiri dari mengakui dan mengajarkan Firman Tuhan, melainkan dalam hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Mereka yang mengaku tidak berdosa, dan menyombongkan kekudusan mereka, berarti orang yang percaya pada diri, dan yang tidak menyadari bahaya yang mereka sedang hadapi. Mereka menambatkan jiwa mereka pada anggapan bahwa setelah mengalami kuasa pengudusan Allah, maka mereka tidak akan jatuh. Mereka mengaku kaya dan telah memperkayakan diri mereka, dan merasa tidak kekurangan apa-apa, padahal mereka tidak tahu bahwa mereka sebenarnya malang, dan miskin, dan buta, dan telanjang. (Wahyu 3:17).
“Tetapi orang-orang yang benar-benar dikuduskan akan memiliki rasa kelemahan mereka sendiri. Merasakan besarnya kebutuhan mereka, mereka akan mencari terang dan rahmat dan kekuatan kepada Yesus, yang di dalamnya berdiam segala kepenuhan, dan yang adalah satu-satunya pihak yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sadar akan ketidaksempurnaan mereka sendiri, mereka berusaha untuk semakin menjadi seperti Kristus, dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip hukum kudus-Nya. Rasa ketidakberdayaan yang terus-menerus ini akan menyebabkan ketergantungan mereka yang sepenuhnya kepada Allah sehingga Roh-Nya akan berkarya di dalam mereka. Harta perbendaharaan surga akan dibukakan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap jiwa yang lapar dan haus. Semua ciri tabiat ini memiliki jaminan akan melihat kemuliaan kerajaan itu suatu saat nanti, yang sampai saat ini baru dapat dipahami dengan samar-samar.
“Mereka yang telah merasakan kuasa perubahan dan pengudusan Allah tidak boleh jatuh ke dalam kesalahan yang berbahaya dengan berpikir bahwa mereka bukan orang berdosa, bahwa mereka telah mencapai tingkat kesempurnaan tertinggi, dan berada di luar jangkauan pencobaan. Standar yang harus dijaga orang Kristen di hadapannya adalah standar kemurnian dan keindahan tabiat Kristus. Hari demi hari padanya akan dipakaikan keindahan-keindahan baru, dan semakin mencerminkan citra ilahi kepada dunia.” – Ye Shall Receive Power, hal. 66.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Bagaimana kita dapat membedakan antara pengudusan yang sejati dengan yang palsu?
Bolehkah kita mengklaim bahwa diri kita tidak berdosa?
Apakah kita sedang mengerahkan upaya jujur kita hari demi hari untuk menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Juruselamat, agar kita dapat dipakaikan keindahan-keindahan baru, dan dapat mencerminkan citra ilahi yang semakin jelas kepada dunia ini dalam kehidupan kita?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×