Selaras Dengan Sorga

18 Maret 2023

Selaras Dengan Sorga

Besarlah ketenteraman (kedamaian) pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka (tidak mudah tersinggung). Mazmur 119:165.

Adam mengajarkan hukum Allah kepada keturunannya, dan itu diturunkan dari ayah ke anak melalui generasi-generasi berikutnya. Tapi … hanya sedikit yang menerimanya dan taat. Dengan pelanggaran akan hukum ini dunia menjadi begitu keji sehingga perlu untuk membersihkannya dari kerusakannya dengan Air Bah. Hukum dipelihara oleh Nuh dan keluarganya, dan Nuh mengajarkan Sepuluh Perintah kepada keturunannya. Sewaktu manusia kembali menjauh dari Allah, Tuhan memilih Abraham, yang tentangnya Dia nyatakan, “Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.” Kejadian 26:5….

Mengenai hukum yang diumumkan dari Sinai, Nehemia berkata, “Engkau telah turun ke atas gunung Sinai dan berbicara dengan mereka dari langit dan memberikan mereka peraturan-peraturan yang adil, hukum-hukum yang benar serta ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang baik.” Nehemia 9:13. Dan Paulus … menyatakan, “Hukum itu kudus, dan perintah itu kudus, benar, dan baik.” Roma 7:12.

Seluruh dunia akan diadili oleh hukum moral sesuai dengan kesempatan mereka untuk mengenalnya, baik dengan akal dan hati nurani mereka sendiri, atau melalui tradisi, atau Firman yang tertulis.

Kita dapat melihat di dalamnya kebaikan Allah, yang dengan menyatakan kepada manusia asas-asas kesalehan yang tidak dapat diubah berusaha untuk melindungi mereka dari kejahatan yang diakibatkan oleh pelanggaran….

Hukum adalah ungkapan ekspresi dari pemikiran Allah. Ketika kita menerimanya di dalam Kristus, itu menjadi gagasan kita. Itu mengangkat kita di atas kekuatan keinginan dan kecenderungan alami, di atas godaan yang mengarah pada dosa. “Besarlah ketenteraman (kedamaian) pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka (tidak mudah tersinggung).”—tidak ada yang dapat menyebabkan mereka tersandung. Tidak ada kedamaian dalam ketidakbenaran; karena orang jahat berperang melawan Allah. Tetapi barangsiapa yang menerima kebenaran hukum di dalam Kristus akan menjadi selaras dengan surga.

Seperti yang diterima di dalam Kristus, itu [hukum Allah] bekerja di dalam diri kita untuk mengerjakan kemurnian tabiat yang akan membawa sukacita bagi kita sepanjang zaman yang kekal. –The Faith I Live By, hal. 83.

 

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×