29 Agustus 2022

SEGALA PERBUATAN KITA HARUS SESUAI DENGAN IMAN KITA

“Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.” Matius 25:3, 4.

“Tanggung jawab yang khidmat terletak pada barangsiapa yang telah mengetahui kebenaran, bahwa segala perbuatan mereka harus sesuai dengan iman mereka, dan bahwa hidup mereka harus dimurnikan dan disucikan, dan agar mereka bersiap untuk pekerjaan yang harus segera dilakukan pada hari-hari penutupan pekabaran ini. . Mereka tidak memiliki waktu atau kekuatan untuk dihabiskan dalam pemanjaan selera atau nafsu makan. Kata-kata firman berikut ini seharusnya datang kepada kita sekarang dengan kesungguhan yang mendorong: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.” Kisah 3:19. Ada banyak di antara kita yang masih kekurangan kerohanian dan yang, kecuali mereka bertobat sepenuhnya, pasti akan tersesat. Sanggupkah engkau menanggung risikonya?
“Kesombongan dan kelemahan iman merampas banyak berkat yang melimpah dari Allah. Ada banyak orang yang, kecuali mereka merendahkan hati mereka di hadapan Tuhan, akan terkejut dan kecewa ketika terdengar seruan: “Mempelai datang, songsonglah Dia” Matius 25:6. Mereka memiliki teori kebenaran, tetapi mereka tidak memiliki minyak di dalam bejana mereka dengan pelita mereka. Iman kita saat ini tidak boleh berhenti dengan sekedar menyetujui, atau mempercayai, teori pekabaran malaikat ketiga. Kita harus memiliki minyak kasih karunia Kristus yang akan memberi makan pelita dan menyebabkan terang kehidupan bersinar, menunjukkan jalan kepada orang-orang yang masih berada dalam kegelapan. …
“Orang-orang yang telah mengalami pekerjaan pertobatan sejati di dalam hati mereka akan mengungkapkan buah-buah Roh dalam hidup mereka. Oh, kiranya mereka yang memiliki kehidupan rohani yang masih begitu sedikit akan menyadari bahwa kehidupan kekal hanya dapat diberikan kepada barangsiapa yang mau mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari kerusakan yang ada di dunia akibat hawa nafsu!” –Testimony Treasures, hal. 355, 356.