Sedikit Ragi Mengkhamiri Seluruh Adonan

SEDIKIT RAGI MENGKHAMIRI SELURUH ADONAN

“Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?” 1 Korintus 5:6.

“Kasih yang seharusnya ada di antara anggota gereja seringkali malah ditempati kritik dan kecaman; dan ini muncul, bahkan dalam kegiatan-kegiatan ibadah, dalam renungan-renungan dan serangan-serangan pribadi yang parah. Hal-hal seperti itu hendaknya jangan sampai didukung oleh para pendeta, penatua, ataupun anggota jemaat. Kebaktian gereja harus dijalankan dengan mata yang senantiasa tertuju pada kemuliaan Tuhan. Ketika orang-orang dengan organisasinya yang khas dipersatukan dalam kapasitas gereja, maka kecuali kebenaran Tuhan saja yang dapat melunakkan dan menaklukkan titik-titik tajam dalam tabiat, gereja akan terpengaruh dan perdamaian serta keharmonisan akan dikorbankan untuk memanjakan sifat-sifat yang suka mementingkan dan yang tidak disucikan. Banyak, yang dalam pengawasan mereka untuk menemukan kesalahan saudara mereka, malah telah mengabaikan penyelidikan hati dan pemurnian hidup mereka sendiri. Ini mendatangkan ketidaksenangan Tuhan. Tiap individu anggota jemaat harus cemburu terhadap jiwa mereka sendiri, dan secara kritis mengawasi perbuatan mereka sendiri, jangan sampai mereka digerakkan oleh motif sifat egois, dan menjadi batu sandungan kepada saudara-saudara mereka yang lemah.
“Tuhan mengambil manusia sebagaimana adanya, dengan elemen manusia dalam tabiat mereka, dan kemudian melatih mereka untuk pelayanan-Nya jika mereka mau didisiplinkan dan mau belajar tentang-Nya. Akar kepahitan, iri hati, ketidakpercayaan, kecemburuan, dan bahkan kebencian, yang ada di hati beberapa anggota jemaat, adalah pekerjaan Setan. Unsur-unsur seperti itu memiliki pengaruh beracun atas gereja. “Sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.” 1 Korintus 5:6. Semangat keagamaan yang dinyatakan dalam serangan terhadap saudara-saudara adalah semangat yang tidak sesuai dengan pengetahuan. Kristus tidak akan berkenan dengan kesaksian yang demikian.” – Testimony Treasures, jilid 1, hal. 567, 568.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah kita berhati-hati dan jera jika kita menyadari adanya kebiasaan salah kita, dan sedang berlipat ganda bagai ragi dalam diri kita?
Apakah kita berhati-hati dan jera ketika di dalam Gereja Tuhan berkembang masalah dan pertentangan diantara anak-anak Tuhan?
Siapakah pencipta dari benih-benih masalah jahat yang berlipat ganda ini dan mengapa kita mengizinkan hal itu berkembang biak di dalam kita dan di dalam gereja?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×