SATU KORBAN UNTUK SELAMANYA
Pelajaran Sekolah Sabat Tahun 2022 Semester 2 “Pertolongan Dari Bait Suci”
Pelajaran 23
SABAT, 3 Desember 2022
SATU KORBAN UNTUK SELAMANYA
“Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.” Ibrani 9:26.
“Ketika imam besar masuk ke dalam bait suci, yang melambangkan tempat di mana Imam Besar kita sekarang, sedang memohon, dan mempersembahkan korban di mezbah, maka tidak ada pengorbanan pendamaian yang dipersembahkan di pelataran. Sementara imam besar sedang bersyafaat di dalam, setiap hati harus tunduk dalam penyesalan di hadapan Tuhan, memohon pengampunan atas pelanggaran. Bayangan bertemu dengan yang aslinya dalam kematian Kristus, Anak Domba yang telah disembelih untuk dosa-dosa dunia. Imam Besar Agung itu telah membuat satu-satunya pengorbanan yang akan bernilai segala-galanya…” –That I May Know Him, hal. 73.
MINGGU
Perlu Korban yang Berulang-Ulang
1. Apa yang harus dilakukan imam besar Lewi setiap tahun? Bagaimana pengorbanan Yesus benar-benar berbeda dari ini?
Ibrani 9:25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri..
Imamat 16:29, 34 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.… 34Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka.” Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
“Kristus tidak mengoyak jubah-Nya, tetapi jiwa-Nyalah yang terkoyak. Kemanusiaannya terkoyak Ketika Dia digantung di salib, sebagai Penanggung dosa umat manusia. Dengan penderitaan-Nya dan kematian-Nya, maka satu jalan yang baru dan hidup dibukakan. Tidak ada lagi dinding pemisah antara bangsa Yahudi dengan bangsa Kafir. ‘Dengan satu persembahan, Dia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan.’ Inilah yang membuat-Nya dapat menyatakan di salib, dengan suara yang jelas dan penuh kemenangan, ‘Sudah selesai’ ‘Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.’. ‘Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,’ (Ibrani 9:24-26; 10:12), Kristus telah masuk satu kali ke dalam bilik yang maha suci, setelah memperoleh penebusan kekal bagi kita. Dia telah memenuhi syarat diri-Nyauntuk tidak hanya wakil manusia, tetapi juga pembelanya, sehingga setiap jiwa, jika dia mau, boleh dikatakan, saya memiliki seorang Teman di istana, seorang Imam Besar yang tersentuh dengan perasaan kelemahan saya. ‘Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.’ (Ibrani 7:25). Dia telah memenuhi syarat untuk menjadi bukan hanya wakil manusia, tetapi juga menjadi pembelanya, sehingga, tiap-tiap jiwa, jika dia mau, dapat mengatakan, saya memiliki seorang Sahabat di istana sorga, seorang Imam Besar yang tersentuh dengan kelemahan-kelemahan saya.” –Review and Herald, Juni 12, 1900.
SENIN
2. Apa yang harus dibawa oleh imam besar dan dipersembahkan untuk dapat masuk ke dalam tempat mahakudus?
Ibrani 9:7, 22 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.… 22Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
“Dalam syafaat-Nya sebagai Pembela kita, Kristus tidak membutuhkan kebajikan manusia, juga syafaat manusia. Kristus adalah satu-satunya Penanggung Dosa, satu-satunya korban penghapus dosa. Doa dan pengakuan dosa kita harus dipersembahkan hanya kepada Dia yang telah masuk satu kali untuk selamanya ke dalam tempat kudus itu.” –That I May Know Him, hal. 73.
SELASA
Alasan Pengulangan
3. Dalam pelayanan persembahan korban di kaabah di bumi, mengapa perlu korban yang berulang-ulang untuk pembersihan tempat kudus tiap-tiap tahun?
Ibrani 10:2; 9:13, 14 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.…. 9:13Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, 14betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup
Mikha 7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
“Injil Kristus mencerminkan kemuliaan yang ada pada zaman Yahudi. Injil ini memancarkan terang pada keseluruhan sistem peribadatan Yahudi, dan memberi makna penting pada hukum upacara. Kaabah, atau bait Allah yang di bumi adalah mencontoh yang asli di surga. Semua upacara hukum Yahudi adalah bersifat nubuatan, yang merupakan bayangan atau lambing dari rahasia dalam rencana penebusan.
“Sistem upacara dan peribadatan menurut hukum telah diberikan oleh Kristus sendiri, yang, diselimuti tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari, adalah pemimpin tentara Israel; dan hukum ini harus diperlakukan dengan sangat hormat, karena hukum itu suci. Bahkan setelah itu tidak dipelihara lagi, Paulus menyajikannya di hadapan orang-orang Yahudi dalam posisi dan nilainya yang sebenarnya, menunjukkan tempatnya dalam rencana penebusan dan hubungannya dengan pekerjaan Kristus; dan rasul itu telah menyatakan betapa mulianya hukum ini, sepadan untuk Penciptanya yang ilahi.” –(Signs of the Times, 29 Juli 1886) Seventh-day Adventist Bible Commentary, jilid 6, hal. 1095.
RABU
Tidak Perlu Mempersembahkan Korban Untuk Dirinya Sendiri
4. Persembahan besar apakah yang dipersembahkan Anak Allah sebagai ganti dari korban-korban lain? Apakah Dia perlu mempersembahkan korban bagi diri-Nya sendiri untuk dapat masuk ke tempat mahakudus, sebagaimana yang dilakukan imam besar di bumi ini?
Ibrani 7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban..
1 Petrus 1:18, 19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat..
KAMIS
5. Mengapa Yesus tidak perlu mengulangi pengorbanan-Nya, sebagaimana yang harus dilakukan imam besar Lewi tiap-tiap tahun?
Ibrani 9:26, 28 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.…. 28demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia..
“Lihatlah rasul itu berkhotbah di rumah sembahyang di Korintus, dengan mengutip tulisan-tulisan Musa dan nabi-nabi, dan membawa perhatian para pendengarnya kepada kedatangan Mesias yang dijanjikan. Dengarkanlah sementara ia menjelaskan pekerjaan Penebus sebagai imam besar manusia, Seorang yang melalui pengorbanan diri-Nya sendiri harus mengadakan penebusan dosa, sekali untuk semua, dan sesudah itu harus melakukan pelayanan-Nya dalam bait suci di surga. Pendengar-pendengar Paulus telah dijelaskan bahwa kedatangan Mesias untuk mereka yang telah merindukan-Nya, sudah digenapi, bahwa kematian-Nya adalah korban sebenarnya yang menghapuskan semua korban-korban tebusan, dan pelayanan-Nya dalam bait suci di surga adalah tujuan yang besar yang meninggalkan segala peribadatan bayang-bayangnya ke belakang, dan membuat jelas pemahaman tentang pelayanan keimamatan Yahudi.” –The Acts of the Apostles, hal. 246.
JUMAT
Jaminan Pengampunan dan Penebusan
6. Lalu, apa yang kita miliki di dalam Dia dan di dalam darah-Nya? Apakah satu pengorbanan-Nya yang menjamin para pengikut-Nya selamanya?
Efesus 1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,.
Roma 5:11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu..
Ibrani 9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal..
“Imam Besar kita yang agung menyelesaikan persembahan korban diri-Nya ketika Dia menderita di luar pintu gerbang. Kemudian penebusan yang sempurna dibuat untuk dosa-dosa manusia. Yesus adalah Pembela kita, Imam Besar kita, dan Pemberi Syafaat kita. Oleh karena itu, posisi kita saat ini adalah seperti orang Israel, berdiri di pelataran luar, sedang menanti-nanti dan mencari harapan yang diberkati itu, yakni kedatangan mulia Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus.” –That I May Know Him, hal. 73.
SABAT
Satu Pengorbanan yang Cukup
7. Apa artinya satu persembahan Yesus? Bagi siapakah pengorbanan-Nya itu berkhasiat?
Ibrani 10:10; 5:9 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.…. 5:9dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal..
“Juruselamat kita sedang berada di dalam tempat kudus memohon demi kita. Dia adalah Imam Besar kita yang yang sedang mengadakan pengantaraan, membuat korban penebusan bagi kita, dan sedang memohon atas nama kita melalui khasiat darah-Nya. Orang tua harus berusaha untuk mewakili Juruselamat ini kepada anak-anak mereka untuk menetapkan dalam pikiran mereka rencana keselamatan, bagaimana karena pelanggaran hukum Allah, Kristus harus menjadi Penanggung Dosa kita. Fakta bahwa Anak Allah yang tunggal telah menyerahkan nyawa-Nya karena pelanggaran manusia, untuk memenuhi keadilan dan untuk mempertahankan kehormatan hukum Allah, harus terus-menerus diingatkan dalam pikiran anak-anak dan orang muda. Objek dari pengorbanan besar ini juga harus disimpan di depan mereka; karena untuk mengangkat manusia yang jatuh yang direndahkan oleh dosa itulah, pengorbanan besar ini dilakukan. Kristus menderita agar melalui iman di dalam Dia dosa-dosa kita dapat diampuni. Dia menjadi pengganti dan penjamin manusia, Dia sendiri yang menanggung hukuman, meskipun Dias ama sekali tidak bersalah, agar kita yang pantas mendapatkannya bisa bebas, dan kembali kepada kesetiaan kita kepada Tuhan melalui jasa Juruselamat yang telah disalibkan dan bangkit itu. Dia adalah satu-satunya harapan keselamatan kita.” –Fundamentals of Christian Education, hal. 369.
Apa yang Kristus Tanggung
“Keadilan menuntut penderitaan manusia; tetapi Kristus telah menyerahkan penderitaan dari sisi Allah. Dia tidak membutuhkan penebusan penderitaan bagi diri-Nya sendiri; semua penderitaan-Nya adalah untuk kita; semua jasa dan kekudusan-Nya terbuka bagi manusia yang telah jatuh, dan disajikan sebagai suau pemberian.” –The Faith I Live By, hal. 102.
* * *