Roh Kudus Bekerja Pada Hati Manusia
17 Mei 2022
ROH KUDUS BEKERJA PADA HATI MANUSIA
“Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Yohanes 3:8.
“Angin terdengar berhembus di antara cabang-cabang pohon, menggerakkan dedaunan dan bunga-bungaan; namun angin itu tidak kelihatan wujudnya, dan tiada seorang pun mengetahui dari mana datangnya, atau ke mana perginya. Demikianlah halnya dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati. Tak ada hal yang dapat menjelaskannya lebih jelas daripada gerakan angin. Seorang boleh jadi tidak dapat menyebutkan waktu atau tempat yang tepat, atau mengingat kembali semua keadaan dalam proses pertobatannya; tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa ia tidak bertobat. Dengan alat yang tidak nampak seperti angin, Kristus masih bekerja di dalam hati. Sedikit demi sedikit, bahkan bisa saja dengan tidak disadari oleh si penerima, kesan-kesan ditanamkan yang berlanjut kepada menarik jiwa itu kepada Kristus.” –The Desire of Ages, hal. 172.
“Meskipun kita tidak dapat melihat wujud Roh Allah, kita tahu bahwa orang-orang yang telah mati karena pelanggaran dan dosa dapat diinsafkan dan dipertobatkan di bawah pengaruhnya. Yang sembrono dan bandel menjadi serius. Orang-orang yang keras hati bertobat dari dosa-dosa mereka, dan orang-orang yang tidak beriman menjadi percaya. Penjudi, pemabuk, tidak bermoral, menjadi stabil, sadar, dan dimurnikan. Yang memberontak dan keras kepala menjadi lemah lembut dan menjadi seperti Kristus. Ketika kita melihat perubahan tabiat ini, maka kita dapat diyakinkan bahwa kuasa Allah yang mengubahkan telah mengubahkan manusia seutuhnya. Kita memang tidak dapat melihat Roh Kudus, tetapi kita dapat melihat bukti pekerjaan-Nya pada tabiat yang berubah dari orang-orang berdosa yang tadinya keras hati dan keras kepala. Sebagaimana angin bergerak dengan kekuatannya kepada pohon-pohon yang tinggi dan merubuhkannya, demikian pula Roh Kudus dapat bekerja di dalam hati manusia, dan tidak ada manusia yang fana yang dapat membatasi pekerjaan Tuhan ini.” –Ye Shall Receive Power, hal. 29.