Roh Allah Dinyatakan Dengan Berbagai Cara
18 Mei 2022
ROH ALLAH DINYATAKAN DENGAN BERBAGAI CARA
“Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.” Mazmur 66:16.
“Sedikit demi sedikit, bisa saja dengan tidak disadari oleh si penerima, kesan-kesan ditanamkan yang berlanjut kepada menarik jiwa itu kepada Kristus. Proses ini dapat terjadi oleh merenungkan tentang Dia, oleh membaca Alkitab, ataupun oleh mendengar sabda Allah dari pengkhotbah yang hidup. Seketika, ketika Roh itu datang dengan bujukan yang lebih terarah lagi, maka jiwa itu pun menyerahlah dengan suka hati kepada Yesus. Oleh banyak orang hal ini disebut pertobatan yang secara tiba-tiba; tetapi hal ini sebenarnya adalah hasil bujukan yang lama oleh Roh Allah, suatu proses yang penuh kesabaran dan meliputi waktu yang panjang.” –The Desire of Ages, hal. 172.
“Roh Allah dinyatakan dengan cara yang berbeda pada orang yang berbeda. Seseorang yang berada di bawah pergerakan kuasa ini akan gemetar di hadapan Firman Tuhan. Keyakinannya akan begitu dalam sehingga badai dan gejolak perasaannya tampak bergelora di hatinya, dan seluruh dirinya pun bersujud di bawah kekuatan kebenaran yang telah meyakinkannya itu. Ketika Tuhan menyatakan pengampunan bagi jiwa yang bertobat itu, dia pun dipenuhi dengan semangat, dan kasih kepada Tuhan, penuh kesungguhan dan kekuatan, dan Roh pemberi kehidupan yang telah dia terima tidak akan dapat dihalang-halangi. Kristus ada di dalam dirinya, bagai sebuah mata air yang memancar ke dalam hidup yang kekal. Perasaan kasihnya sedalam dan sebesar kesedihan dan penderitaannya. Jiwanya seperti mata air dari jurang yang dalam, dan ia mencurahkan ucapan syukur dan pujiannya, dalam rasa syukur dan kegembiraannya, bahkan kecapi surgawi pun disesuaikan untuk nada-nada sukacitanya. Dia memiliki cerita untuk diceritakan, tetapi tidak ada cara manusiawinya yang benar-benar tepat, yang lumrah, dan metodis yang dapat sepenuhnya mengungkapkannya. Dia adalah jiwa yang ditebus melalui jasa Yesus Kristus, dan seluruh dirinya tergetar dengan kenyataan keselamatan Allah.” –Ye Shall Receive Power, hal. 29.