Renungan Harian
TUHAN MENGUTUS HAMBA-HAMBANYA UNTUK MEMBERI AMARAN KEPADA DUNIA INI SEBAGAIMANA IA MENGUTUS NUH DAHULU KALA
“Yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.” 1 Petrus 3:20.
“Semangat anarki meresap ke segala bangsa, dan wabah yang dari waktu ke waktu menimbulkan kengerian dunia hanyalah indikasi api nafsu dan pelanggaran hukum yang terpendam yang, setelah lepas kendali, akan memenuhi bumi dengan kesengsaraan dan kesedihan. Gambaran yang diberikan oleh Ilham Firman tentang dunia kuno, benar-benar menggambarkan kondisi yang sedang dipercepat oleh masyarakat modern. Bahkan sekarang, di abad ini, dan di negeri-negeri yang mengaku Kristen, ada kejahatan yang dilakukan setiap hari, dosa pekat dan yang mengerikan seperti kejahatan yang membuat para pendosa dunia kuno dahulu dibinasakan. Sebelum air bah, Tuhan mengutus Nuh untuk memperingatkan dunia, agar orang-orang dituntun pada pertobatan, dan dengan demikian luput dari ancaman kehancuran. Saat waktu kedatangan kedua Kristus semakin dekat, Tuhan juga mengutus hamba-hamba-Nya untuk membawa peringatan kepada dunia agar bersiap bagi peristiwa besar itu. Banyak orang telah hidup dalam pelanggaran hukum Tuhan, dan sekarang, Dia dengan belas kasihan-Nya sedang memanggil mereka untuk mematuhi ajaran suci-Nya. Kepada semua orang yang mau menghapus dosa mereka dengan pertobatan kepada Tuhan dan iman di dalam Kristus, ditawarkan pengampunan itu.” –Christian Service, hal. 53.
Pertanyaan untuk direnungkan:
Mengapa Nuh membangun bahtera yang dijanjikan bagi keselamatan itu selama bertahun-tahun?
Mengapa orang-orang mengabaikan kesempatan mereka untuk dapat diselamatkan, bahkan, meskipun tiap bunyi ketukan palu yang terdengar pun memberitakannya dan mengundang mereka untuk diselamatkan, dan mengapa bahkan hewan-hewan yang mengikuti suara Tuhan saat itu selamat, tetapi pada masa sekarang ini, bahkan diantara umat percaya yang mengaku mengetahui kebenaran, masih banyak yang tidak menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Kristus, sebagai Satu-satunya yang dapat menyelamatkan mereka?
Apakah kita mau menjadi seperti Nuh juga, yang setia dan yang menyerahkan diri, dan mengikuti petunjuk Tuhan dengan sepenuhnya?
Bila memiliki pertanyaan, jangan tunda lagi, silahkah tanyakan dalam kolom komentar di bawah ini.