off

Renungan Harian

“MEREKA AKAN MENDIRIKAN PATUNG BINATANG”

“Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. 15Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. 16Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, 17dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. 18Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.” Wahyu 13:14-18.

“Keanekaragaman kepercayaan dalam gereja-gereja Protestan dianggap oleh banyak orang sebagai bukti kuat bahwa tidak dapat dilakukan usaha untuk mencapai penyeragaman yang dipaksakan. Tetapi di gereja-gereja Protestan selama bertahun-tahun telah ada perasaan yang kuat untuk bersatu atas dasar pokok-pokok ajaran yang umum. Untuk mencapai persatuan seperti itu perbincangan mengenai pokok-pokok yang belum disepakati oleh semua — betapapun pentingnya ditinjau dari sudut pandang Alkitab — harus dihindarkan….
“Dalam pergerakan-pergerakan yang sekarang berlangsung di Amerika Serikat untuk memperoleh dukungan pemerintah kepada institusi-institusi dan tradisi gereja, Protestan mengikuti jejak para pengikut kepausan. Bahkan, lebih dari itu, mereka membuka pintu kepada kepausan untuk mendapatkan kembali dalam Protestan Amerika supremasi yang telah hilang di Dunia Lama (Eropa). Dan apa yang paling penting dalam gerakan ini ialah kenyataan bahwa tujuan utama yang terkandung di dalamnya ialah pemaksaan pemeliharaan hari Minggu — suatu kebiasaan yang bermulai dari Roma, dan yang dikatakannya sebagai tanda kekuasaannya. Adalah roh kepausan, — roh menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dunia, meninggikan tradisi manusia di atas perintah-perintah Allah — yang menembusi gereja-gereja Protestan, dan menuntun mereka terus melakukan pekerjaan yang sama, yaitu meninggikan hari Minggu, yang telah dilakukan oleh kepausan sebelum mereka.” –The Great Controversy, hal. 444, 573.

Pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah kita melihat tanda-tanda sekarang ini tentang penggenapan nubuat di atas?
Apakah engkau menyadari bahwa gereja Roma Khatolik dan Protestan telah bersatu sesuai nubuat Alkitab ini?
Apakah anak-anak Allah telah siap sedia dengan kepenuhan tabiat mereka yang seperti Kristus yang murni, untuk dapat menghadapi peristiwa-peristiwa nubuat terakhir?

Bila memiliki pertanyaan, jangan tunda lagi, silahkah tanyakan dalam kolom komentar di bawah ini.

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×