off

Renungan Harian

ROH-ROH PENYESAT DAN AJARAN SETAN-SETAN

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan;” 1Timotius 4:1
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Yohanes 8:44

“Ajaran mengenai kesadaran manusia dalam kematian, terutama kepercayaan bahwa roh-roh orang mati kembali untuk melayani orang-orang yang masih hidup, telah menyediakan jalan kepada Spiritisme modern. Jikalau orang mati diterima di hadirat Allah dan malaikat-malaikat kudus, dan berhak mempunyai pengetahuan melebihi apa yang mereka miliki sebelumnya, mengapa mereka tidak kembali saja ke bumi untuk menerangi dan mengajar orang-orang yang masih hidup? Jika roh-roh orang mati mendatangi teman-teman mereka di dunia ini, sebagaimana diajarkan oleh ahli-ahli teologia populer, mengapa mereka tidak diizinkan berkomunikasi dengan mereka, mengamarkan mereka terhadap kejahatan, atau menghiburkan mereka yang berduka? Bagaimanakah mereka yang percaya mengenai adanya kesadaran di dalam kematian menolak apa yang datang kepada mereka sebagai terang ilahi yang dikomunikasikan oleh roh-roh yang dimuliakan? Inilah suatu saluran yang dianggap suci, melalui mana Setan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Malaikat-malaikat yang telah jatuh yang melakukan tawaran atau bujukan dengan tampak sebagai jurukabar-jurukabar dari dunia roh. Sementara mengaku membawa orang-orang yang masih hidup berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah mati, raja kejahatan itu melakukan pengaruh sihirnya ke dalam pikiran mereka.
“Ia mempunyai kuasa menampilkan di hadapan orang-orang rupa dari sahabat-sahabat mereka yang telah meninggal. Pemalsuan itu begitu sempurna; wajahnya, kata-katanya, nada suaranya ditunjukkan dengan sangat tepat. Banyak yang terhibur dengan keyakinan bahwa kekasih-kekasih mereka sedang menikmati kebahagiaan Surga, dan tanpa kecurigaan akan adanya bahaya, mereka memberi perhatian kepada “roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” ini. (1 Timotius 4:1).” –The Great Controversy, hal. 551, 552.

Pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah Setan mempergunakan spiritisme untuk membingungkan orang-orang dari abad-ke-abad supaya orang-orang mengira bahwa mereka tidak akan pernah mati (baka)?
Siapakah bapa pendusta itu?
Siapakah kita, bila kita mengaku berbicara kebenaran, tetapi adakalanya kita mencampurnya dengan dusta? Apakah ini disebut sebagai kebenaran, ataukah dusta?

Bila memiliki pertanyaan, jangan tunda lagi, silahkah tanyakan dalam kolom komentar di bawah ini.

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×