off

Renungan Harian

SIAPAKAH YANG SETIA PADA RAJA YANG AGUNG UNTUK MENGERJAKAN PEKERJAAN PEMBAHARUAN

Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.” Yeremia 31:33
Sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka;” Ibrani 10:16

“Daud berdoa, “Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.” (Mazmur 119:126). Doa ini tidak kurang tepatnya untuk masa sekarang. Dunia ini telah tersesat dari Tuhan, dan dalam keadaannya yang ingkar pada hukum itu mendatangkan rasa ngeri dalam hati manusia, dan menuntun semua orang yang setia kepada Raja Agung itu untuk mengadakan pekerjaan pembaharuan. Kuasa kepausan telah berikhtiar untuk merubah hukum Allah dengan menggantikan Sabat Yehova dengan sabat yang palsu; dan seluruh dunia keagamaan menghormati sabat palsu ini, sementara Sabat yang benar telah diinjak-injak di bawah kaki yang fana… Pada hukum Allah-lah peperangan besar yang terakhir dari pertentangan antara Kristus dan malaikat-malaikat-Nya melawan Setan dan malaikat-malaikatnya itu akan berlangsung, dan akan menentukan nasib seluruh dunia… Orang-orang yang menduduki kedudukan-kedudukan tanggung jawab bukan hanya akan mengabaikan dan menghina Sabat, melainkan, dari kursi jabatan mereka, mereka akan memaksa orang-orang untuk memelihara hari pertama dalam minggu itu, mendesakkan tradisi dan adat istiadat demi lembaga buatan manusia ini. Mereka akan menunjuk pada segala bencana yang terjadi di darat dan di laut – pada angin badai, banjir, gempa bumi, dan kebakaran sebagai penghukuman yang menandakan ketidakberkenan Tuhan karena hari Minggu tidak benar-benar dipelihara. Bencana-bencana alam ini akan terus meningkat dan semakin meningkat, satu bencana akan datang saling sambung menyambung dengan bencana-bencana lainnya; dan orang-orang yang mengabaikan hukum Allah akan menunjuk pada sekelompok orang yang sedikit itu yang terus memelihara Sabat hukum keempat sebagai orang-orang yang telah menyebabkan datangnya murka bagi dunia ini. Dusta ini adalah alat yang Setan gunakan untuk menjerat orang-orang yang tidak berjaga-jaga.” –Christian Service, hal. 155.

Pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah pembaruan berarti sebagai hasil manusia baru yang seturut dengan teladan ilahi dari pribadi Kristus dengan kesempurnaan mental dan tabiat?
Apakah Allah menyediakan teladan melalui hukum-Nya dan perhubungan-Nya dengan anak-anak-Nya yang baru bertobat?
Apakah kita merasakan peperangan yang masih terus terjadi antara Allah dan para malaikat-Nya melawan Setan dan malaikat-malaikat-nya yang jatuh? Di pihak mana kita?
Apakah kita merasakan persoalan yang sedang terjadi sekarang, akibat virus corona yang mendatangkan permasalahan dan bencana di seluruh bumi? Apakah kita siap menghadapi kepahitan bencana-bencana yang akan datang yang telah dinubuatkan? Akankah kita siap menghadapi ujian yang akan datang?

Bila memiliki pertanyaan, jangan tunda lagi, silahkah tanyakan dalam kolom komentar di bawah ini.

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×