Renungan Harian
KEBENARAN TERSANDUNG DI JALANAN, DAN KETULUSAN DITOLAK ORANG
“Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.” 2 Korintus 11:3, 4
“Injil menggambarkan tentang keadaan dunia sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Rasul Yakobus mengilustrasikan tentang ketamakan dan penindasan yang menguasai. Katanya: “Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.” Yakobus 5:1-6.
Inilah gambaran keadaan sekarang. “Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di jalanan (tempat umum) dan ketulusan ditolak orang. Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan.” Yesaya 59:14, 15. Bahkan di dalam jemaat, yang semestinya menjadi pilar dan dasar kebenaran, ditemukan juga berkembangnya sifat cinta mencari kepelesiran yang mementingkan diri. Ketika uang dikumpulkan untuk tujuan keagamaan, dengan cara apa kebanyakan gereja menggunakannya? Untuk bazar, jamuan makan malam, pameran mewah, bahkan ke ajang perjudian dan yang sejenisnya. Seringkali tempat yang dikhususkan untuk penyembahan Tuhan malah dinodai dengan pesta pora dan kemabukan, berjual-beli, dan berfoya-foya dalam kepelesiran. Penghormatan terhadap rumah Tuhan dan penghormatan pada penyembahan-Nya telah berkurang di benak kaum muda. Batasan-batasan dalam penyangkalan diri telah melemah. Keegoisan, nafsu makan, cinta akan pertunjukkan, adalah yang memikat mereka, dan semakin menguat, sementara hal-hal ini terus dimanjakan.” – Testimony Treasures, jilid 3, hal. 327, 328.
Pertanyaan untuk direnungkan:
Keadaan moral dan rohani apakah yang sedang terjadi pada mayoritas anggota-anggota jemaat kita sekarang ini?
Apakah kita peduli pada keadaan rohani pribadi kita yang sesungguhnya saat ini?
Apakah kita telah sedia mewakili Kristus, dengan menampilkan teladan rohani yang serupa dengan Kristus, bukan hanya dengan kata-kata kita saja, melainkan dengan menunjukkan pengaruh besar Roh Kudus dalam kehidupan kita?
Bila memiliki pertanyaan, jangan tunda lagi, silahkah tanyakan dalam kolom komentar di bawah ini.