Rencana Allah untuk Menebus Manusia

12 Maret 2023

RENCANA ALLAH UNTUK MENEBUS MANUSIA

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kejadian 17:7.

Sebagaimana Alkitab menyajikan dua hukum, yang satu tidak berubah dan kekal, yang lain darurat dan sementara, maka ada dua perjanjian. Perjanjian kasih karunia pertama kali dibuat dengan manusia ketika di Eden, ketika setelah kejatuhan, diberikan janji ilahi bahwa benih perempuan akan meremukkan kepala ular. Kepada semua orang, perjanjian ini menawarkan pengampunan, dan bantuan kasih karunia Allah untuk kepatuhan di masa depan melalui iman kepada Kristus. Itu juga menjanjikan kepada mereka kehidupan kekal dengan syarat kesetiaan pada hukum Allah. Demikianlah para bapa menerima harapan keselamatan.
Perjanjian yang sama ini diperbarui kepada Abraham dalam janji,“Oleh keturunanmulah semua bangsa dibumi akan mendapat berkat.” Kejadian 22:18. Janji ini menunjuk kepada Kristus. Jadi Abraham memahaminya, dan dia percaya kepada Kristus untuk pengampunan dosa. Iman inilah yang diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Perjanjian dengan Abraham juga mempertahankan otoritas hukum Allah. Allah menampakkan diri kepada Abraham, dan berkata, “Akulah Allah Yang Mahakuasa; hiduplah dihadapan-Ku dengan tidak bercela, dan jadilah sempurna.” Kesaksian Allah mengenai hamba-Nya yang setia adalah, “Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.” Kejadian 17:1 KJV; 26:5….
Perjanjian Abraham disahkan oleh darah Kristus, dan itu disebut perjanjian “kedua”, atau yang “baru”, karena darah yang memeteraikannya ditumpahkan setelah darah perjanjian yang pertama.
Perjanjian kasih karunia bukanlah kebenaran baru, karena itu ada dalam pikiran Allah sejak kekekalan. Inilah mengapa itu disebut perjanjian abadi.
Ada pengharapan bagi kita hanya ketika kita berada di bawah perjanjian Abraham, yang merupakan perjanjian kasih karunia oleh iman di dalam Kristus Yesus. Injil yang diberitakan kepada Abraham, yang melaluinya dia memiliki pengharapan, adalah Injil yang sama yang diberitakan kepada kita hari ini…. Abraham memandang kepada Yesus, yang juga adalah Pencipta dan Penyempurna iman kita.

 

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×