Perubahan Tabiat Kita adalah Hasilnya

PERUBAHAN TABIAT KITA ADALAH HASILNYA

“Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” Efesus 4:20-24.

“Dalam kehidupan Yohanes penyucian yang benar menjadi teladan. Selama tahun-tahun pergaulannya yang erat dengan Kristus, sudah sering ia diamarkan dan diberi peringatan oleh Juruselamat; dan amaran-amaran ini diterimanya. Sementara tabiat guru Ilahi itu dinyatakan kepadanya, Yohanes melihat kekurangan-kekurangannya sendiri, dan merendahkan diri oleh pernyataan tabiat-Nya itu. Dari hari ke hari, berlawanan dengan rohnya sendiri yang keras, ia melihat kelemahlembutan dan kesabaran Yesus, dan mendengar pelajaran-pelajaran-Nya, tentang kerendahan hati dan kesabaran. Dari hari ke hari hatinya tertarik kepada Kristus, sampai ia pun melupakan dirinya sendiri karena kasih akan Tuhannya. Kuasa dan kelemahlembutan, keagungan dan kerendahan hati, kekuatan dan kesabaran, yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari dari Anak Allah itu, memenuhi jiwanya dengan kekaguman. Ia menyerahkan perangainya yang pemarah dan berambisi itu kepada kuasa Kristus yang mengubahkan, dan kasih Ilahi mengerjakan di dalamnya suatu perubahan tabiat…
“Perubahan tabiat seperti itu sebagaimana yang kelihatan dalam kehidupan Yohanes adalah selamanya sebagai hasil persekutuan dengan Kristus. Boleh jadi ada kekurangan-kekurangan yang nyata dalam tabiat seseorang, tetapi bila ia menjadi murid Kristus yang sejati, maka kuasa anugerah Ilahi akan mengubahkan dan menyucikannya. Dengan memandang kemuliaan Tuhan yang seperti sebuah cermin itu, ia pun diubahkan, dari kemuliaan kepada kemuliaan, sampai ia menjadi seperti Dia yang disembahnya. –The Acts of Apostles, hal. 557, 559.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah tabiat Dia yang Ilahi itu nyata dalam diri saya?
Apakah kita merasakan bagaimana hari demi hari hati kita semakin tertarik kepada Kristus?
Bagaimana cara kuasa Ilahi mengubahkan dan menyucikan kita?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×