19 Mei 2022

PERUBAHAN SEGENAP HIDUP

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Matius 11: 29.

“Ketika diri telah tersembunyi di dalam Kristus, maka kasih sejati akan muncul secara spontan. Kasih ini bukanlah sekedar emosi atau dorongan hati, melainkan keputusan dari kehendak yang disucikan. Itu tidak terdiri dari perasaan tetapi dalam perubahan segenap hati, jiwa, dan tabiat, yang mati bagi diri sendiri dan hidup bagi Tuhan. Tuhan dan Juruselamat kita sedang meminta kita untuk menyerahkan diri kita kepada-Nya. Penyerahan diri kepada Tuhan adalah satu-satunya yang Dia butuhkan, agar dengan menyerahkan diri kita kepada-Nya kita dapat dipekerjakan sesuai kehendak-Nya. Kita tidak akan bekerja dengan bahagia, bermanfaat, atau berhasil di mana pun sebelum kita mencapai titik penyerahan diri yang sepenuhnya ini.” –Mind, Character, and Personality, jilid 1, hal. 206.
“Adalah dengan mempelajari kebiasaan Kristus, kelemahlembutan-Nya, kerendahan hati-Nya, diri diubahkan—dengan memikul kuk Kristus ke atas dirimu dan kemudian tunduk untuk belajar dari-Nya. Tidak ada orang yang tidak perlu banyak belajar. Semua harus datang di bawah pelatihan oleh Yesus Kristus. Ketika mereka jatuh di kaki Kristus, sifat-sifat bawaan mereka yang turun temurun dan tabiat mereka sendiri yang menjadi penghalang bagi mereka untuk mengambil bagian dari sifat ilahi, akan digantikan. Ketika diri mati, maka Kristus hidup dalam diri manusia. Dia tinggal di dalam Kristus, dan Kristus hidup di dalam dia.
“Kristus merindukan agar semua orang dapat menjadi murid-Nya. Dia berkata, Serahkanlah dirimu pada latihan-Ku; serahkanlah jiwamu kepadaKu. Saya tidak akan membinasakanmu, melainkan hendak melatihkan suatu tabiat bagimu sedemikian rupa sehingga engkau akan naik kelas dari yang rendah ke kelas yang lebih tinggi. Serahkanlah segalanya kepada-Ku. Biarlah hidup-Ku, kesabaran-Ku, panjang sabar-Ku, ketabahan-Ku, kelemahlembutan-Ku, kerendahan hati-Ku, dikerjakan dalam tabiatmu, sebagai orang yang tinggal di dalam-Ku….” –Ye Shall Receive Power, hal. 62.