12 Juni 2022

PERTARAKAN

“Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” 1 Korintus 10:31.

“Prinsip-prinsip pertarakan harus dilakukan lebih dari sekadar menghindari penggunaan minuman keras yang mengandung alkohol. Penggunaan makanan yang merangsang dan sulit dicerna seringkali sama-sama berbahaya bagi kesehatan dan dalam banyak kasus menabur benih kemabukan atau keracunan. Pertarakan sejati mengajarkan kita untuk membuang sepenuhnya segala sesuatu yang menyakitkan atau yang mendatangkan penyakit, dan menggunakan dengan bijaksana apa yang menyehatkan. Hanya sedikit orang yang telah menyadari dengan semestinya bahwa menu makanan atau pola hidup dan diet mereka adalah berkaitan dengan kesehatan mereka, tabiat mereka, kegunaan mereka di dunia ini, dan takdir kekal mereka. Nafsu makan harus selalu tunduk pada kekuatan moral dan intelektual. Tubuh harus menjadi pelayan bagi pikiran, dan bukan pikiran bagi tubuh.” –Mind, Character, and Personality, jilid 2, hal. 394.
“Hukum pertarakan harus mengendalikan kehidupan setiap orang Kristen. Tuhan harus ada dalam segala yang kita pikirkan; Kemuliaan-Nya harus selalu direnung-renungkan. Kita harus melepaskan diri dari setiap pengaruh yang akan memikat pikiran kita dan menuntun kita menjauh dari Tuhan. Kita berada di bawah kewajiban suci kepada Tuhan sehingga untuk mengatur tubuh kita dan mengatur selera dan nafsu kita sehingga mereka tidak akan menjauhkan kita dari kemurnian dan kekudusan, atau mengalihkan pikiran kita dari pekerjaan yang Tuhan telah perintahkan untuk kita lakukan.” –My Life Today, hal. 125.
“Dengan mempraktikkan pertarakan dalam hal makan, minum, berpakaian, dalam bekerja, dan dalam segala hal, maka kita dapat melakukan untuk diri kita sendiri apa yang tidak dapat dilakukan dokter untuk kita.” –My Life Today, hal. 142.