Pertahananku Menghadapi Pencobaan
2 Januari 2023
Pertahananku Menghadapi Pencobaan
“Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu (Firman-Mu), supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” Mazmur 119:11
Jika kita tidak mau disesatkan oleh kesesatan dan kepalsuan, maka hati harus disibukkan dengan kebenaran. Firman Allah akan melengkapi pikiran dengan senjata kekuatan ilahi, untuk mengalahkan musuh. Berbahagialah orang yang, ketika dicobai, mendapati bahwa jiwanya telah diperkaya akan pengetahuan Kitab Suci, yang dapat menemukan perlindungan pada janji-janji Allah. “Firmanmu,” kata pemazmur, “telah kusimpan di dalam hatiku, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”
Firman inilah yang harus selalu ada di dalam hati kita dan di bibir kita. “Ada tertulis” harus menjadi jangkar kita. Orang-orang yang menjadikan Firman Allah sebagai penasihat mereka berarti menyadari kelemahan hati manusia dan mempergunakan kuasa kasih karunia Allah untuk menaklukkan tiap-tiap dorongan hati yang tidak suci dan tidak kudus. Hati mereka selalu berdoa, dan mereka memiliki malaikat-malaikat suci sebagai perlindungan mereka. Ketika musuh datang seperti air bah, Roh Allah akan mengangkat bagi mereka panji-panji melawan si musuh itu. Ada keharmonisan di hati, karena pengaruh kebenaran yang berharga dan kuat itulah yang berkuasa.
Firman Allah adalah saluran komunikasi dengan Allah yang hidup. Dia yang memakan Firman akan berbuah segala perbuatan baik. Dia … akan menjadi penemu tambang kebenaran yang kaya yang harus dia kerjakan untuk menemukan harta karun. Ketika [dia] dikelilingi oleh pencobaan, Roh Kudus akan mengingatkannya pada kata-kata yang dapat digunakan untuk menghadapi pencobaan pada saat yang paling dibutuhkan, dan dia dapat mempergunakannya secara efektif.
Kita harus lebih mengenal Alkitab kita. Kita dapat menutup pintu bagi banyak pencobaan, jika kita mau berkomitmen untuk menghafal ayat-ayat Alkitab. Marilah kita menutup jalan menuju pencobaan Setan dengan “Ada tertulis.” Kita akan menghadapi konflik untuk menguji iman dan keberanian kita, tetapi itu akan membuat kita kuat jika kita menang melalui kasih karunia yang telah diberikan Yesus dengan cuma-cuma. Tetapi kita harus percaya; kita harus memegang janji-janji itu tanpa keraguan. –The Faith I Live By, hal. 8