Persekutuan Yang Tetap Dengan Allah

PERSEKUTUAN YANG TETAP DENGAN ALLAH

“Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan (tanda) di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” Yehezkiel 20:12.

“Di hadapan kita terbentang kemungkinan-kemungkinan ajaib untuk kita dapat menjadi seperti Kristus – yakni untuk taat pada semua prinsip hukum Allah. Tetapi dari diri kita sendiri, kita sama sekali tidak berdaya untuk mencapai kondisi ini. Semua yang baik di dalam kita datang kepada kita melalui Kristus. Kekudusan yang Firman Tuhan nyatakan harus kita miliki sebelum kita dapat diselamatkan adalah hasil dari karya kasih karunia ilahi ketika kita tunduk pada disiplin dan pengaruh yang Roh kebenaran yang mengendalikan kita….
“Pekerjaan perubahan dari kefasikan menjadi kekudusan adalah pekerjaan yang berkelanjutan. Hari demi hari Tuhan bekerja bagi pengudusan kita, dan kita harus bekerja sama dengan Dia dengan mengerahkan upaya kita yang gigih dalam memupuk kebiasaan-kebiasaan yang benar. Cara kita mengerjakan keselamatan diri kita, secara jelas dikemukakan dalam pasal pertama surat rasul Petrus yang kedua. Secara terus-menerus kita harus menambahkan kasih karunia demi kasih karunia, dan ketika kita melakukan ini, maka Tuhan akan bekerja bagi kita dalam rencana pelipatgandaannya. Dia senantiasa siap dan sedia untuk mendengar dan menjawab doa dari hati yang bertobat, dan rahmat dan damai sejahtera-Nya adalah berlipat ganda bagi umat-Nya yang setia. Dengan senang hati Dia akan memberi mereka berkat-berkat yang mereka butuhkan dalam perjuangan mereka melawan kejahatan-kejahatan yang menyerang mereka. Mereka yang mendengarkan nasihat Firman-Nya tidak akan kekurangan hal baik apapun juga….
“Tuhan akan lebih dari hanya memenuhi harapan tertinggi dari orang-orang yang menaruh kepercayaan mereka kepada-Nya. Dia ingin kita mengingat bahwa ketika kita rendah hati dan bertobat, berarti kita sedang berdiri ditempat dimana Dia dapat dan berkenan menyatakan diri-Nya kepada kita. Dia sangat senang ketika kita menyatakan belas kasihan dan berkat-berkat di masa lalu sebagai alasan mengapa Dia harus melimpahkan kepada kita berkat yang lebih tinggi dan lebih besar. Dia dihormati ketika kita mengasihi Dia dan memberikan kesaksian tentang kemurnian kasih kita dengan menaati perintah-perintah-Nya. Dia dihormati ketika kita menetapkan hari ketujuh sebagai hari yang kudus dan suci. Bagi barangsiapa yang memeliharanya, hari Sabat adalah suatu tanda (meterai), “supaya mereka mengetahui,” Allah menyatakan, “bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan mereka.” (Yehezkiel 20:12). Pengudusan berarti persekutuan yang tetap dengan Allah. Tidak ada yang sedemikian besar dan kuatnya, selain kasih Allah bagi orang-orang yang adalah anak-anak-Nya.” –From the Heart, hal. 341.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Siapa yang bekerja sama dengan kita untuk pengudusan diri kita?
Apakah kita perlu menaati tuntunan Tuhan sesuai dengan semua prinsip hukum-Nya?
Apakah hari Sabat merupakan tanda bagi anak-anak Allah untuk pengudusan mereka?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×