Pernyataan Tabiat Ilahi
3 Februari 2022
PERNYATAAN TABIAT ILAHI
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14.
Di mata manusia, Kristus hanyalah seorang manusia, namun Ia adalah manusia yang sempurna. Dalam kemanusiaan-Nya Dia adalah pernyataan dari tabiat ilahi. Allah telah mewujudkan sifat-sifat-Nya sendiri dalam Diri Putra-Nya itu—yakni kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kebaikan-Nya, kemurnian-Nya, kebenaran-Nya, kerohanian-Nya, dan kebajikan-Nya. Di dalam Dia, meskipun dalam rupa manusia, berdiam segala kesempurnaan, dan keunggulan tabiat Ilahi. Dan atas permintaan murid-Nya IA menyatakan Diri-Nya, ‘Kata Filipus kepada-Nya: ‘Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.’ Kata Yesus kepadanya: ‘sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?’ ‘Aku dan Bapa adalah satu.’ (Yohanes 14:8, 9; 10:30)….
“Namun Dia adalah yang paling rendah hati dari semua nabi, dan Dia mencontohkan dalam hidup-Nya kebenaran bahwa semakin sempurna tabiat manusia, semakin sederhana dan rendah hatilah mereka. Dia telah memberikan kepada manusia sebuah pola tentang bagaimana mereka seharusnya dalam hidup kemanusiaan mereka, yakni dengan menjadi bagian dari kodrat ilahi….
“Berabad-abad yang telah berlalu sejak Kristus ada di antara manusia tidak mengurangi keyakinan akan kesaksian kita bahwa Kristus adalah segala sesuatu sebagaimana yang Dia telah nyatakan. Hari ini pertanyaanNya bisa diulang, ‘Apakah pendapatmu tentang Mesias?’ (Matius 22:42), dan tanpa menunda waktu sedikitpun juga, jawaban dapat diberikan, ‘Dia adalah terang dunia, pemikir rohani dan guru agama terbesar yang pernah dikenal dunia.’ Hari ini, semua orang yang mendengarkan suara-Nya, dan yang telah mempelajari prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam ajaran-Nya, pasti dengan jujur mengatakan, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Yahudi pada zaman-Nya dahulu itu, ‘Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu.’ ‘Bukankah Dia Kristus itu?’ (Yohanes 7:46; 4:29). –That I May Know Him, hal. 111.