Penyucian Adalah Hasil dari Penurutan Seumur Hidup

PENYUCIAN ADALAH HASIL DARI PENURUTAN SEUMUR HIDUP

“Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 3:12-14.

“Penyucian bukanlah pekerjaan sesaat, sejam, sehari, melainkan seumur hidup. Hal tidak didapat dari gelora perasaan senang semata, melainkan merupakan hasil dari terus-menerus mati dari dosa, dan terus-menerus hidup bagi Kristus. Kesalahan-kesalahan tidak akan dapat dikatakan benar, demikian pula pembaharuan tidak akan dapat dikerjakan dalam tabiat, oleh usaha-usaha yang lemah dan asal-asal saja. Kita dapat menang hanya oleh usaha yang panjang dan tabah, disiplin yang ketat, dan pergumulan yang sengit. Tidak ada satu haripun yang dapat kita ketahui berapa kerasnya pergumulan kita berikutnya. Selama Setan berkuasa, kita perlu menaklukkan diri sendiri, dan mengalahkan dosa-dosa yang menyerang; selama masih hidup, maka tidak akan ada tempat berhenti, dan tidak ada tempat akhir, untuk kita dapat mengatakan, saya telah memperolehnya dengan sepenuhnya. Penyucian adalah hasil penurutan seumur hidup.
“Tidak ada satupun orang dari antara rasul-rasul dan nabi-nabi yang pernah menyatakan diri tidak berdosa. Orang-orang ini, yang telah hidup paling dekat kepada Allah, yang telah rela mengorbankan diri mereka sendiri gantinya melakukan dengan sengaja perbuatan-perbuatan yang salah, yakni orang-orang yang telah dihormati oleh Allah dengan terang dan kuasa Ilahi, mengakui keadaan mereka yang berdosa. Mereka tidak menaruh kepercayaan mereka kepada sifat fana manusia, dan sama sekali tidak mengaku-ngaku diri mereka benar, melainkan telah percaya sepenuhnya kepada kebenaran Kristus.” –The Acts of Apostles, hal. 560, 561.

Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Seperti apakah proses penyucian (pengudusan)?
Tahukah kita seberapa dahsyatnya pergumulan kita dengan sifat alamiah kita sendiri?
Dapatkah kita menyatakan bahwa kita tidak berdosa?

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×