PENGUASAAN DIRI (PERTARAKAN) VS. KEGELOJOHAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT TAHUN 2023 KWARTAL PERTAMA “KEINGINAN ROH VS. KEINGINAN DAGING

10

Sabat, 11 Maret 2023

Penguasaan Diri (Pertarakan) vs. Kegelojohan

“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.” 2 Petrus 1:5-7.

“Dalam pasal pertama dari surat Petrus yang kedua engkau akan menemukan janji bahwa kasih karunia dan kedamaian akan dilipatgandakan bagimu, dan jika engkau mau maka engkau ‘harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.’ 2 Petrus 1:5-7. Kebajikan-kebajikan ini adalah harta yang luar biasa. Mereka ‘akan membuat orang lebih berharga dari pada emas tua, dan manusia lebih berharga dari pada emas Ofir.’ Yesaya 13:12 KJV.” –Testimonies for the Church, jilid 9, hal. 186.

MINGGU

PENGUASAAN DIRI (PERTARAKAN)

  1. Kesaksian apakah yang diberikan dalam Kitab Suci tentang Daniel, yang ditawan ke Babel?

Daniel 5:10-12 Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: “Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat; 11sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, 12karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!”

“Mula-mula nabi itu memperingatkan Beltsazar tentang hal-hal yang ia telah peroleh dalam kerajaannya, tetapi hal-hal itu tidak mengajari dia pelajaran tentang kerendahan hati yang dapat menyelamatkannya. Ia menceritakan tentang dosa dan kejatuhan Nebukadnezar, dan tentang hubungan Allah dengan dia—tentang kekuasaan dan kemuliaan yang dikaruniakan kepadanya, tentang pehukuman Ilahi atas kesombongannya, dan pengakuannya untuk takluk terhadap kuasa dan rahmat Allah Israel; kemudian dengan kata-kata yang berani dan tegas ia menegur Beltsazar karena kejahatannya yang besar. Ia menekankan dosa raja itu di hadapannya, menunjukkan kepadanya pelajaran yang sebenarnya dapat dipelajarinya tetapi tidak dipelajarinya. Beltsazar tidak belajar dengan betul dari pengalaman kakeknya, bahkan juga tidak menghiraukan amaran peristiwa-peristiwa yang begitu penting baginya sendiri. Kesempatan untuk mengenal dan menurut Allah yang benar telah diberikan kepadanya, tetapi tidak dimasukkannya ke dalam hati, dan ia sudah hampir akan menyabit akibat pemberontakannya.” –Prophets and Kings, hal. 529.

SENIN

  1. Apa yang diputuskan oleh Ibrani muda sejak awal, ketika mereka dibawa ke Babel pada masa Raja Nebukadnezar?

Daniel 1:8, 11-14 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. …. 11Then Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya: 12“Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 13sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu.” 14Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.

“Di antara orang-orang yang masih mempertahankan kesetiaan mereka kepada Allah terdapatlah Daniel dan tiga temannya—sebagai contoh gambaran akan menjadi apa manusia-manusia itu, bila mereka bersatu dengan Allah dalam hal hikmat dan kuasa. Dari rumah tangga Yahudi yang boleh dikatakan sederhana, orang-orang muda yang berasal dari keturunan bangsawan ini telah dibawa ke kota-kota yang paling besar dan ke istana raja dunia yang terbesar pada masa itu…

“Daniel dan teman-temannya telah dididik oleh orang tua mereka kepada kebiasaan-kebiasaan bertarak dengan ketat. Mereka telah diajar bahwa Allah akan meminta pertanggunganjawab mereka atas segala kesanggupan mereka, sehingga dengan demikian mereka tidak boleh memerosotkan atau melemahkan kuasa mereka. Pendidikan ini bagi Daniel dan teman-temannya merupakan sarana ketahanan mereka di tengah-tengah pengaruh kemerosotan moral dalam istana Babel. Penggodaan-penggodaan di sekeliling mereka itu kuat di dalam istana mewah dan cemar itu, tetapi mereka tetap tidak tercemar. Tak ada kuasa, tak ada pengaruh, yang dapat menggoyahkan mereka dari prinsip-prinsip yang telah mereka pelajari sejak dari kecil dengan mempelajari Firman dan pekerjaan Allah.” –Prophets and Kings, hal. 480, 482.

SELASA

  1. Bagaimana Tuhan menghadiahi para pemuda itu karena mereka memutuskan untuk menjalankan pertarakan daripada menerima segala kemewahan dan pesta pora yang ditawarkan di istana?

Daniel 1:15, 16 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja. 16Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.

“Tuhan menghormati keteguhan dan penyangkalan diri orang-orang muda Ibrani itu, dan hasrat hati mereka yang murni; dengan berkenan pada mereka, serta berkat-berkat-Nya menjadi bagian mereka. Kepada keempat orang muda itu, Ia “memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.” Janji telah digenapi, “Siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati.” 1 Samuel 2:30. Oleh sebab Daniel bergantung pada Allah dengan kepercayaan yang tidak goyah, kuasa Roh bernubuat datang kepadanya. Sementara menerima petunjuk dari manusia untuk menghadapi tugas dalam lapangan hidup, ia sedang diajar oleh Allah membaca rahasia-rahasia masa depan dan mencatat untuk generasi yang akan datang, melalui gambaran dan lambang, peristiwa-peristiwa yang meliputi sejarah dunia sampai hari kiamat.” –Prophets and Kings, hal. 484.

RABU

KETIDAKBERMORALAN DAN KEMABUKAN

 

  1. Apa yang Belsyazar, cucu Nebukadnezar, lakukan pada malam kesenangan dan hiburan yang tidak bermoral?

Daniel 5:1-4 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur. 2Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. 3Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; 4mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.

“Dalam kesombongan dan kecongkakannya, dengan perasaan tidak peduli akan keamanan, Beltsazar ‘mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya, dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.’ (Daniel 5:1). Segala pertunjukan yang kekayaan dan kuasa dapat berikan, menambah kemeriahan pemandangan di sana. Perempuan-perempuan cantik dengan daya pikat mereka berada di tengah-tengah para tamu yang menghadiri pesta yang diadakan raja itu. Orang-orang yang pintar berpendidikan berada di sana. Para pembesar dan negarawan minum anggur seperti air dan berfoya-foya di bawah pengaruhnya yang menggilakan.” –Prophets and Kings, hal. 523.

KAMIS

  1. Apa yang terjadi secara tidak terduga? Siapakah Penjaga ilahi yang tidak diundang yang telah turut menyaksikan perjamuan Raja Belsyazar?

Daniel 5:5, 6 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. 6Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.

“Dengan akal budi yang merosot akibat kemabukan yang tidak mengenal malu, dan dengan dorongan dan nafsu yang rendah yang sedang mempengaruhi, raja itu sendiri yang memimpin pesta pora itu. Ketika pesta itu berlangsung, ia “menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil Nebukadnezar. . . dari dalam Bait Suci di Yerusalem; supaya raja dan para pembesarnya, para istri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.” Raja itu hendak membuktikan bahwa tidak ada benda yang terlalu suci untuk dipegang oleh tangannya. “Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, . . . lalu raja dan para pembesarnya, para istri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.”

“Beltsazar sedikit saja memikirkan bahwa ada Saksi dari Surga yang menyaksikan pesta poranya yang menyembah berhala; bahwa Penjaga Ilahi yang tidak kelihatan, sedang menyaksikan pemandangan najis, sedang mendengar keramaian yang mencemarkan benda-benda kudus, sedang melihat penyembahan berhala ini. Tetapi Tamu yang tidak diundang itu segera membuat kehadiran-Nya terasa. Ketika pesta pora itu mencapai puncaknya sebuah tangan yang tidak mengeluarkan darah muncul dan menulis di atas tembok istana yang huruf-hurufnya menyala seperti api–kata-kata yang walaupun tidak dapat dimengerti oleh orang banyak yang berada di sana, adalah nyata sebagai pertanda yang tidak baik bagi raja dan tamu-tamunya yang diserang oleh ketakutan.” –Prophets and Kings, hal. 523, 524.

JUMAT

  1. Apa yang raja dan tamunya alami ketika sebuah tangan misterius menulis kata-kata yang bersinar membara pada dinding? Pikiran apa yang meneror pikiran mereka?

Daniel 5:8, 9 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja. 9Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.

“Pesta pora yang riuh dan meriah itu menjadi senyap, sementara para pria dan wanita diserang dengan ketakutan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, memperhatikan tangan yang pelahan-lahan menuliskan huruf-huruf rahasia. Seperti memandangi suatu panorama, di hadapan mereka terlintaslah perbuatan-perbuatan kehidupan mereka yang jahat; tampaknya mereka menjadi tertuduh di depan ruangan pengadilan Allah yang kekal, yang kuasa-Nya mereka remehkan. Di tempat di mana baru beberapa saat sebelumnya sedang berlangsung kegembiraan yang meriah dan perkataan-perkataan yang mengolok-olok, kini terdapatlah wajah-wajah pucat dan tangis ketakutan. Demikianlah ketika Allah membuat manusia takut, maka mereka tidak dapat menyembunyikan kehebatan rasa takut mereka.” –Prophets and Kings, hal. 524.

SABAT

  1. Apa yang tertulis di dinding? Pesan menakutkan apakah yang disampaikan keempat kata itu kepada raja?

Daniel 5:25-28 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. 26Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; 27Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; 28Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.

“Beralih kepada pekabaran yang dikirim dari Surga di atas tembok itu, nabi itu membacakannya, “MENE, MENE, TEKEL, UFARSIN.” Tangan yang telah menuliskan huruf-huruf itu sudah tidak kelihatan lagi, tetapi keempat kata ini masih tetap bersinar membara dengan jelas dan mengerikan; dan kini dengan menahan napas orang banyak itu mendengarkan ketika nabi yang sudah tua ia memaklumkan: “Inilah makna perkataan itu: MENE; masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; TEKEL; tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; PERES; kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.” Pada malam kebodohan dan gila-gilaan yang terakhir itu, Beltsazar dan para pembesarnya telah mengisi sampai penuh ukuran kesalahan mereka dan kesalahan kerajaan Kasdim itu. Allah tidak tahan lagi kalau belum mengakhiri kejahatan yang merajalela. Melalui pemeliharaan yang berlipatganda, Allah telah berusaha mengajar mereka untuk menghormati akan hukum-Nya. ‘Kami tadinya mau menyembuhkan Babel,’ kata-Nya memaklumkan tentang mereka yang penghukumannya kini telah sampai ke langit, ‘tetapi ia tidak dapat disembuhkan.’ Yeremia 51:9. Oleh sebab kekerasan hati manusia yang aneh, maka Allah pada akhirnya mendapati bahwa adalah penting untuk memperlakukan hukuman yang tidak dapat dielakkan itu. Kekuasaan Beltsazar harus jatuh, dan kerajaannya harus dialihkan ke tangan orang lain.” –Prophets and Kings, hal. 530.

UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN

“Sebagaimana Tuhan bekerja sama dengan Daniel dan teman-temannya, begitu juga Ia akan bekerja sama dengan semua orang yang berjuang melakukan kehendak-Nya. Dan dengan memberikan Roh-Nya Ia akan menguatkan setiap maksud yang benar, setiap keputusan yang agung. Mereka yang berjalan di jalan penurutan akan menghadapi banyak rintangan. Pengaruh-pengaruh yang kuat dan halus dapat mengikat mereka kepada dunia; tetapi Tuhan sanggup menggagalkan setiap perwakilan yang bekerja untuk mengalahkan orang-orang pilihan-Nya; dengan kekuatan-Nya mereka dapat mengalahkan setiap penggodaan, menaklukkan setiap kesulitan.

“Allah membawa Daniel dan rekan-rekannya untuk berhubungan dengan orang-orang besar Babel, supaya di tengah-tengah suatu bangsa yang menyembah berhala itu mereka dapat menyatakan tabiat-Nya. Bagaimana sampai mereka layak untuk suatu jabatan dengan kepercayaan dan penghormatan yang begitu besar? Adalah karena kesetiaan mereka dalam perkara-perkara yang kecil yang mewarnai seluruh corak kehidupan mereka. Mereka menghormati Allah dalam kewajiban-kewajiban yang amat kecil sekalipun, sama dengan dalam tanggung jawab-tanggung jawab yang lebih besar.” –Prophets and Kings, hal. 487.

* * *

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×