Penguasaan Diri Dan Ketekunan
23 April 2022
PENGUASAAN DIRI (PERTARAKAN) DAN KETEKUNAN (KESABARAN)
“Dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan.” 2 Petrus 1:6.
“Di segala tempat terdapatlah pemanjaan dan pemborosan, dan hasilnya adalah kemerosotan dan kecurangan. Penghuni bumi kita mengalami kemerosotan dalam kekuatan mental, moral, dan fisik, karena kebiasaan masyarakat yang tidak bertarak. Keinginan, nafsu, dan kecintaan pada pertunjukan membawa orang banyak ke dalam pemanjaan berlebihan dan pemborosan terbesar…. Umat Tuhan harus mengambil jalan yang berlawanan dari dunia. Mereka harus berperang melawan kebiasaan-kebiasaan dosa ini, menyangkal nafsu makan, dan menjaga nafsu yang rendah tetap berada dalam kendali mereka…. Kita harus “menyelidiki Kitab Suci,” dan menyelaraskan kebiasaan kita dengan petunjuk Alkitab.. ..
” ‘Dan kepada penguasaan diri (pertarakan), ketekunan (kesabaran).’ (2 Petrus 1:6). Kebutuhan untuk menjadi bersahaja menjadi nyata ketika kita berusaha untuk menempuh langkah ini. Hampir tidak mungkin bagi orang yang tidak sabar untuk bersabar.
“Beberapa dari kita memiliki temperamen yang mudah cemas atau panik, dan secara alamiah berpikir dan bertindak tergesa-gesa; tetapi janganlah seorang pun berpikir bahwa ia tidak dapat belajar menjadi sabar. Kesabaran adalah bagai tanaman yang akan dapat bertumbuh cepat jika dibudidayakan dengan hati-hati. Dengan benar-benar mengenal diri kita sendiri, dan kemudian menggabungkan diri kita dengan kasih karunia Allah dengan tekad yang teguh di pihak kita, maka kita dapat menjadi pemenang, dan menjadi sempurna dalam segala hal, tidak kekurangan apa pun juga.
“Kesabaran menuangkan balsem kedamaian dan kasih ke dalam pengalaman hidup berumah tangga…. Kesabaran akan mengejar kesatuan dalam gereja, dalam keluarga, dan dalam masyarakat. Kasih karunia ini harus dijalin ke dalam hidup kita.” –My Life Today, hal. 97.