Pengasih Semua Manusia

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

28 Februari 2023

Pengasih Semua Manusia

Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan (keluarga) yang di dalam sorga dan di atas bumi berasal (menerima namanya). Efesus 3:14, 15.

Pengertian tentang kasih Allah menghasilkan penolakan terhadap keegoisan atau sifat suka mementingkan diri. Dengan menyebut Allah sebagai Bapa kita, berarti kita mengakui semua anak-Nya sebagai saudara kita. Kita semua adalah bagian dari jaring kemanusiaan yang besar, semua anggota dari satu keluarga.

Tidak ada perbedaan karena kebangsaan, ras, atau kasta, yang diakui oleh Allah. Dia adalah Pencipta seluruh umat manusia. Semua manusia adalah satu keluarga melalui penciptaan, dan semuanya adalah satu melalui penebusan. Kristus datang untuk meruntuhkan setiap tembok pemisah, dan untuk membuka setiap pembatas di bagian-bagian bait suci, agar setiap jiwa dapat memiliki akses bebas kepada Allah.

Dia datang untuk menunjukkan bahwa pemberian rahmat dan kasih-Nya adalah tiada terbatas seperti udara, cahaya, atau hujan yang menyegarkan bumi.

Kasih-Nya begitu luas, begitu dalam, begitu penuh, hingga menembus ke mana-mana. Kasih-Nya itu dapat mengangkat dari pengaruh Setan orang-orang yang telah disesatkan oleh tipuannya, dan menempatkan mereka dalam jangkauan takhta Allah, takhta yang dikelilingi oleh pelangi janji.

Allah adalah Bapa dan Penguasa kita…. Prinsip-prinsip yang memerintah di surga harus memerintah di bumi, kasih yang sama yang menjiwai para malaikat, juga kemurnian dan kekudusan yang sama yang memerintah di surga, sedapat-dapatnya, harus dihidupkan juga di bumi.

Jika engkau menyebut Allah sebagai Bapamu, berarti engkau mengakui dirimu sebagai anak-anak-Nya, untuk dibimbing oleh hikmat-Nya dan untuk patuh pada-Nya dalam segala hal, mengetahui bahwa kasih-Nya tidak berubah. Engkau pun akan menerima rencana-Nya untuk hidupmu. Sebagai anak-anak Allah, Engkau akan memegang kehormatan-Nya, tabiat-Nya, keluarga-Nya, dan pekerjaan-Nya, sebagai objek kepentingan tertinggimu. Akan menjadi sukacitamu untuk mengenali dan menghormati hubunganmu dengan Bapamu dan dengan setiap anggota keluarga-Nya. Engkau akan bersukacita melakukan perbuatan atau tugas apa pun, betapapun rendahnya kelihatannya, yang akan cenderung untuk kemuliaan-Nya atau kesejahteraan kerabatmu sesama manusia.-The Faith I Live By, hal. 65.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×