Pengaruh Kebiasaan-Kebiasaan yang Baik pada Tabiat
20 Januari 2022
PENGARUH KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG BAIK PADA TABIAT
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Efesus 6:4.
Orang tua sangat bertanggung jawab atas cetakan yang diberikan kepada tabiat anak-anak mereka. Mereka harus mengarahkannya menjadi simetris dan seimbang. Hanya sedikit pikiran yang seimbang karena orang tua sangat lalai terhadap tugas mereka untuk mendorong sifat-sifat yang masih lemah dan menekan sifat-sifat yang salah. Mereka tidak ingat bahwa mereka berada di bawah kewajiban yang paling serius untuk mengawasi kecenderungan setiap anak mereka, dan bahwa adalah tugas mereka untuk melatih anak-anak mereka untuk dapat memiliki kebiasaan yang benar dan cara berpikir yang benar. …
“Pembentukan kebiasaan yang benar adalah dengan memberikan kesan pada pikiran dan tabiat anak-anak agar mereka dapat berlatih dengan cara yang benar. Sangat penting untuk membawa anak-anak ini berada di bawah pengaruh langsung Roh Allah, dan untuk melatih dan mendisiplinkan mereka dalam pengasuhan dan nasihat Tuhan. Pembentukan kebiasaan yang benar, dan tampilnya roh yang benar, akan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dalam nama dan kekuatan Yesus. Pengajar harus bertekun, mengajarkan kebenaran baris demi baris, ajaran demi ajaran, sedikit disana dan sedikit disini, dalam segala ketenangan dan kesabaran, perhatian dan kasih sayang, mengikatkan anak-anak ini ke dalam hatinya dengan kasih Kristus yang dinyatakan dalam dirinya sendiri. …
“Dengan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang dibiasakan di tahun-tahun awal kehidupannya, tiap-tiap orang muda sedang menentukan sejarah hidupnya sendiri. Kebiasaan-kebiasaan yang benar, berbudi luhur, dan gagah berani yang dibentuk pada masa muda akan menjadi bagian dari tabiatnya kelak, dan biasanya akan menandai perjalanan individu itu sepanjang hidupnya. Para remaja dapat saja menjadi jahat atau baik, sesuai yang mereka pilih. Mereka juga dapat dibedakan karena perbuatan mereka yang terlihat, entah itu yang benar dan mulia, maupun yang sangat buruk dan jahat.” –Mind, Character and Personality, jilid 1, hal. 148, 354, 598.