Penciptaan Bukan Evolusi
21 Januari 2023
PENCIPTAAN BUKAN EVOLUSI
Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Mazmur 33:6.
Karena kitab alam dan kitab Firman memiliki kesan dari Pengarang yang sama, maka keduanya pun tidak mungkin untuk berbicara dalam ketidakharmonisan….
Akan tetapi, kesimpulan yang diambil secara keliru dari fakta-fakta yang teramati di alam telah mengarah pada terjadinya konflik antara ilmu pengetahuan dan Ayat-Ayat Alkitab…. Jutaan tahun, konon, dibutuhkan untuk evolusi bumi dari kekacauan; dan untuk menyesuaikan Alkitab dengan pernyataan ilmu pengetahuan ini, maka hari-hari penciptaan diartikan sebagai periode yang sangat panjang dan tidak terbatas…. Kesimpulan seperti itu sama sekali tidak pantas.
Tiap-tiap hari telah terjadi penciptaan yang berurutan, Firman Suci menyatakan bahwa itu terdiri dari petang dan pagi, seperti hari-hari lain setelahnya.
Mengenai karya penciptaan itu sendiri kesaksian ilahi adalah, “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” Mazmur 33:9. Bagi Dia yang dapat menciptakan dunia yang tak terhitung jumlahnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk evolusi bumi dari kekacauan?
Benar bahwa sisa-sisa yang ditemukan di bumi memberi kesaksian tentang keberadaan manusia, hewan, dan tumbuhan yang jauh lebih besar daripada yang diketahui sekarang…. Tetapi mengenai hal-hal ini, sejarah Alkitab memberikan banyak penjelasan. Sebelum Air Bah, perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan jauh lebih unggul dari apa yang diketahui sejak saat setelahnya itu. Saat air bah permukaan bumi terbelah, terjadi perubahan yang nyata, dan dalam pembentukan kembali kerak bumi terpelihara banyak bukti kehidupan yang ada sebelumnya…. Hal-hal ini… begitu banyak saksi bisu bersaksi tentang kebenaran Firman Allah.
Bagaimana Allah telah menyelesaikan pekerjaan penciptaan yang belum dapat terungkapkan sepenuhnya pada pemahaman manusia; ilmu pengetahuan manusia tidak dapat menyelidiki rahasia Yang Mahatinggi. Kekuatan kreatif yakni kuasa Penciptaan-Nya tiada dapat terpahami, sebagaimana keberadaan-Nya. –The Faith I Live By, hal. 27.