21 September 2022

PEMANJAAN DOSA

“… karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Galatia 6:7.

“Membiarkan keegoisan, kemarahan, dan keinginan diri sendiri menguasai tiga tahun pertama kehidupan seorang anak, maka akan sulit membawanya untuk tunduk pada disiplin yang sehat. Wataknya telah menjadi masam; ia senang memiliki caranya sendiri; dan kendali orang tua tidak menyenangkannya. Kecenderungan jahat ini tumbuh seiring pertumbuhannya usianya, sampai pada masa dewasanya, kemudian, keegoisan yang memuncak dan kurangnya pengendalian diri menempatkan dia berada dibawah kekuasaan kejahatan yang merajalela di negeri kita. –Temperance, hal. 177.
“Para orang tua yang salah, mengajarkan anak-anak mereka pelajaran yang akan terbukti merusak mereka, dan juga menanam duri untuk kaki mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa dengan memuaskan keinginan anak-anak mereka, dan membiarkan mereka mengikuti kecenderungan mereka sendiri, akan dapat membuat orang tua memperoleh cinta mereka. Betapa salah pemikiran ini! Anak-anak yang dimanjakan tumbuh dengan tidak terkendali dalam keinginan mereka, pantang menyerah dalam watak mereka, suka mementingkan diri sendiri, suka menuntut, dan sombong, dan menjadi kutuk bagi diri mereka sendiri dan di sekitar mereka. Sebagian besar dari kebahagiaan masa depsn anak-anak berada di tsngan orang tua. Pada orang tua, terletak pekerjaan penting pembentukan tabiat anak-anak ini. Petunjuk yang diberikan di masa kanak-kanak akan terus mengiringi mereka sepanjang hidup. Orang tua menabur benih yang akan tumbuh dan menghasilkan buah baik atau jahat. Merekalah yang banyak menentukan masa depan putra dan putri mereka untuk kebahagiaan ataukah kesengsaraan.” –Testimony Treasures, jilid 1, hal. 143.
“Tetapi hanya sedikit orang tua yang menyadari bahwa anak-anak mereka adalah bentukan dari teladan dan disiplin yang telah mereka buat, dan bahwa mereka bertanggung jawab atas tabiat yang dikembangkan anak-anak mereka.” –Temperance, hal. 180.