Pekerjaan Pertama Kita Ialah Hati Kita
24 Mei 2022
PEKERJAAN PERTAMA KITA IALAH HATI KITA
“Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” Mazmur 51:12.
“Semua cacat tabiat berasal dari hati. Kesombongan, kesia-siaan, sifat jahat, dan ketamakan berasal dari hati duniawi yang belum diperbarui oleh kasih karunia Kristus.
“Melalui pembaruan hati, kasih karunia Allah bekerja untuk mengubahkan kehidupan. Tidak ada perubahan eksternal saja yang cukup untuk membawa kita ke dalam keselarasan dengan Tuhan. Ada banyak orang yang mencoba melakukan pembaharuan dengan memperbaiki kebiasaan buruk ini atau kebiasaan buruk itu dan berharap dengan cara ini untuk menjadi orang Kristen, tetapi mereka memulai di tempat yang salah. Pekerjaan pertama kita adalah di dalam hati kita….
“Kitab Suci adalah agen besar dalam perubahan tabiat ini. Kristus berdoa, ‘sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.’ (Yohanes 17:17). Jika dipelajari dan ditaati, Firman Tuhan akan bekerja di dalam hati, dan menundukkan setiap sifat yang tidak suci. Roh Kudus telah datang untuk menginsafkan akan dosa, dan iman yang muncul di hati yang bekerja oleh kasih kepada Kristus, akan menyesuaikan kita, baik tubuh, jiwa, dan roh kita, dengan kehendak-Nya….
“Marilah kita tidak mengecualikan diri kita sendiri, tetapi, dengan sungguh-sungguh terus melanjutkan pekerjaan pembaharuan yang harus dilakukan dalam hidup kita. Mari kita menyalibkan diri kita. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak suci akan menuntut kekuasaannya, tetapi dalam nama dan melalui kuasa Yesus kita dapat menaklukkannya. Kepada barangsiapa yang setiap hari berusaha menjaga hatinya dengan segala kewaspadaan, janji diberikan, ‘Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.’ (Roma 8:38, 39).” –God’s Amazing Grace, hal. 223.