Pekerjaan Persiapan adalah Pekerjaan Pribadi
PEKERJAAN PERSIAPAN ADALAH PEKERJAAN PRIBADI
“Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” Wahyu 20:15.
“Kita sekarang hidup pada hari pendamaian besar. Dalam upacara di kaabah dunia, sementara imam besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, maka semua umat diharuskan merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di hadapat hadirat Tuhan agar mereka tidak dilenyapkan dari antara umat itu. Dengan cara yang sama pula, maka sekarang ini, barangsiapa yang mau agar namanya tetap tertulis di dalam kitab kehidupan, maka selama hari-hari terakhir masa percobaan ini, mereka harus merendahkan diri mereka di hadapan hadirat Allah oleh menyesali dosa-dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Harus ada penyelidikan hati yang sungguh-sungguh dan mendalam. Roh semberono dan suka menganggap enteng sesuatu, yang dimanjakan oleh banyak orang yang mengaku Kristen harus ditinggalkan. Ada peperangan yang sengit, yang harus dihadapi tiap orang yang mau mengalahkan kecenderungan-kecenderungan jahat yang hendak menguasainya. Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan pribadi, yang harus dikerjakan masing-masing oleh tiap-tiap orang. Kita tidak diselamatkan serombongan. Kesucian dan penyerahan seseorang tidak akan dapat memenuhi kebutuhan ini bagi orang lain. Walaupun segala bangsa harus melewati pengadilan di hadirat Allah ini, namun Ia akan memeriksa kasus tiap-tiap orang dengan sangat teliti seolah-olah tidak ada lagi orang lain yang hidup di atas bumi ini. Setiap orang harus diuji, dan didapati ‘tanpa cacat atau kerut atau yang serupa dengan itu.’ (Epesus 5:27).” –The Great Controversy, hal. 489.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah dengan jujur saya telah memohon kepada Juruselamat untuk menyelidiki hati dan pikiran saya, untuk dapat menemukan kalau-kalau masih terdapatnya hal-hal yang belum dilakukan bagi pekerjaan persiapan saya menuju sorga?
Akankah Kristus memeriksa kasus tiap-tiap orang dengan sangat teliti, seolah-olah tidak ada lagi orang lain yang hidup di atas bumi ini?
Apakah tiap-tiap orang harus diuji dan harus didapati tanpa cacat atau kerut atau yang serupa dengan itu?