Orang Tua Sebagai Penggarap Taman Hati
22 September 2022
ORANG TUA SEBAGAI PENGGARAP TAMAN HATI
“Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.” Amsal 23:12.
“Tuhan telah mengamanatkan kepada ayah dan ibu suatu pekerjaan yang khidmat dan suci. Mereka harus menggarap tanah hati anak-anak mereka dengan seksama. Dengan demikian mereka menjadi teman sekerja bersama-sama dengan Allah. Dia mengharapkan agar mereka menjaga dan mengurus baik-baik taman hati anak-anak mereka. Mereka harus menaburkan bibit yang baik, mencabut setiap lalang yang tidak baik. Setiap kekurangan dalam tabiat, segala cacat dalam tabiat serta segala kesalahan dalam perilaku, harus dibuang; karena kalau dibiarkan, kesemuanya itu akan merusakkan keindahan tabiat.” –The Adventist Home, hal. 200.
Perkembangan jiwa, yang memberikan kesucian dan keagungan kepada pikiran dan keharuman kepada kata-kata dan perbuatan, memerlukan lebih banyak usaha yang tekun dan sungguh-sungguh. Adalah memerlukan kesabaran untuk menjauhkan segala motif yang jahat dari taman hati seseorang.
Pendidikan rohani dalam keadaan apa pun juga janganlah diabaikan; oleh karena “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN.” Mazmur 111:10. Oleh beberapa orang, pendidikan ditempatkan dekat dengan agama, tetapi pendidikan yang benar adalah agama itu sendiri. Kitab Suci harus menjadi buku pelajaran yang pertama untuk anak-anak. Dari buku ini, para orangtua harus memberikan pengajaran yang bijaksana. Firman Allah harus dijadikan sebagai peraturan hidup. Darinya anak-anak harus belajar bahwa Allah adalah Bapa mereka, dan dari pelajaran yang indah dari Sabda-Nya itu, mereka harus memperoleh suatu pengetahuan tentang tabiat-Nya. Melalui penanaman yang terus-menerus akan prinsip-prinsip-Nya, mereka harus belajar untuk menghidupkan kebenaran dan keadilan.” –Counsels to Parents, Teachers, and Students, hal. 108.