Mengatasi Cacat Tabiat Kita
26 Februari 2022
MENGATASI CACAT TABIAT KITA
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.” Mazmur 139:23, 24.
“Ketentuan telah dibuat sebagai cara bagi setiap jiwa yang sedang berjuang di bawah praktek-praktek dosa untuk dapat dibebaskan dari dosa. “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Orang Kristen tidak boleh mempertahankan kebiasaan-kebiasaan berdosanya dan terus membiarkan cacat tabiatnya, tetapi ia harus diperbarui dalam roh dan pikirannya seturut dengan keserupaan ilahi. Apa pun cacat dalam sifat tabiatmu, Roh Tuhan akan memampukanmu untuk mengenalinya, dan kasih karunia akan diberikan kepadamu untuk mengatasinya. Melalui jasa darah Kristus, engkau dimungkinkan untuk menjadi seorang pemenang—ya, bahkan lebih dari seorang pemenang….
“Mintalah Tuhan untuk mengungkapkannya kepadamu sendiri; tempatkan hidupmu di bawah mata penyelidikan-Nya, dan ketika Dia menangani kasusmu, engkau akan melihat bahwa engkau telah membuat kesalahan yang menyedihkan, dan apa yang engkau anggap sepele, ternyata menjijikkan di mata Surga. Engkau akan melihat bahwa ada kebutuhan yang pasti akan perubahan tabiat yang menyeluruh. Engkau akan menyadari bahwa engkau harus benar-benar menyingkirkan kejahatan dari perbuatanmu, dan bekerja sama dengan Tuhan dan malaikat-malaikat surgawi yang diutus untuk melayani orang-orang yang mau menjadi pewaris keselamatan…” –That I May Know Him, hal. 237.
“Makhluk-makhluk surgawi akan bekerja dengan umat manusia yang sedeng mencari dengan keyakinan teguh, kesempurnaan tabiat yang akan membawakan kesempurnaan dalam perbuatan. Kepada semua orang yang sedang terlibat dalam pekerjaan ini, Kristus berkata, Aku ada di sebelah kananmu untuk membantumu.
“Ketika kehendak manusia bekerja sama dengan kehendak Tuhan, maka kehendak itu menjadi mahakuasa. Apa pun yang harus dilakukan atas perintah-Nya dapat diselesaikan dengan kekuatan-Nya. Tiada yang mustahil dalam segala perintah-Nya.” –Christ’s Object Lessons, hal. 332, 333.